HP. 0856-0196-7147

PENCARIAN

Rabu, 24 Agustus 2016

Skripsi Sastra Ss-021 : Serat Suluk Gontor (Suatu Tinjauan Filologis)



ABSTRAK

            Karya Sastra pada dasarnya diciptakan oleh pengarang (sastrawan) untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh peminat sastra (masyarakat).  Setelah dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan masyarakat, kemungkinan besar mereka berusaha untuk memilikinya.
Pada zaman dahulu sebelum ada mesin cetak usaha tersebut.  Dengan adanya tradisi selain-menyalin itulah, mengakibatkan karya sastra itu mengalami penyimpangan dari aslinya.  Penyimpangan tersebut disengaja maupun tidak tergantung kepandaian dan ketelitian dari penyalinannya.  Oleh sebab itu dalam penelitian ini yang menjadi pokok permasalahannya adalah ingin mengkaji teks Serat Sulut Gontor secara Filologis, dengan tujuan untuk mendapatkan suntingan teks Serat Suluk Gontor yang mendekati aslinya.  Disamping itu juga berkeinginan mengungkapkan isi yang terkandung di dalam Serat Suluk Gontor, agar dapat dipakai sebagai pedoman atau petunjuk dalam kehidupan sehari – hari apabila diperlukan.
            Penulis dalam awal penelitian ini mengadakan inventarisasi terhadap teks Serat Suluk Gontor di berbagai tempat koleksi Naskah, yaitu di Surakarta dan Yogyakarta.  Dari hasil penelusuran atau inventarisasi tersebut penulis menemukan dua buah teks yang berjudul Serat Suluk Gontot.  Teks tersebut terdapat dalam bendel naskah Serat Suluk Warna-warni koleksi perpustakaan dan bandel naskah Serat Suluk Peksi koleksi Perpustakaan Sanapustaka Kraton Surakarta dengan nomor kodeks 286 Ra.
            Penelitian ini, agar tidak menyimpang dari hasil yang diharapkan, maka digunakan beberapa cara untuk memecahkan masalah, yaitu teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.  Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, sedangkan dalam analisis data menggunakan metode kritik teks dan metode deskriptif.
            Dari hasil analisis tersebtu ternyata naksah Serat Suluk Warna-warni koleksi Perpustakaan Peksapustaka Mangkunegaran dengan nomor kondeks A. 64 merupakan naskah yang dipandang lebih kuat mendekati aslinya, baik dari segi isi, umur, maupun sastranya.  Setelah diadakan pengkajian atau perbandingan teks tersebut, jelas yang disunting dapat terbebas dari kesalahan dan penyimpangan, selanjutnya dipakai sebagai dasar untuk analisis teks.  Isi Surat Suluk Gontor, setelah di analisis mengandung ajaran tentang hakikat Tuhan, hakikat manusia, ajaran ketauhidan, ajaran moral, dan unsur-unsur mistik Islam.  Adapun unsur-unsur mistik Islam yang terdapat dalam Surat Suluk Gontor, yaitu ajaran kesetiaan murid pada guru dan ajran menjalankan selat.
            Pada dasarnya ajaran Suluk itu merupakan warisan budaya nenek moyang pada masa lampau, khususnya di bidang rokhani, yang isinya mengajarkan tentang hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan manusia.  Apabila semua manusia sudah menjalankan kedua jiwanya, caranya dengan beribadat dan melakukan semua tindakan yang bersifat tepuji.





DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Ciptoprawiro. 1986. Filsafat Jawa. Jakarta : Gunung Agung.
Abdul Karim as Salawy. 1986. Titik Persimpangan Tasawuf dan Kebatinan. Pekalongan: Bahagia.
Achadiati Ikram. 1980. “Perlunya Memelihara Sastra Lama” Analisis Kebudayaan. Tahun I No. 3 Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Annemarie Schimmel. 1986. Dimensi Mistik dalam Islam. Jakarta: Pustaka Firdaus.
Balai Pustaka. 1932. Jidwal Memindahkan Tahoen Djawa dari Arab ke Tahoen Masehi. Batavia Centrum.
Budiono Herusatoto. 1984. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanidita.
Darusuprapta. 1984. “Beberapa Masalah Kebahasaan dalam Penelitian Naskah”. Widyaparwa. Yogyakarta: Balai Penelitian Bahasa.

-------. 1990. Ajaran Moral. Ajaran Moral dalam Sastra Suluk. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Edwar Djamaris. 1977. “Filologi dan Cara Kerja Penelitian Filologi”. Bahasa dan Sastra. Tahun III No. 1 Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Franz Magnis Suseno. 1984. Etika Jawa. Jakarta.: Gramedia.
--------. 1985. Kuasa dan Moral. Jakarta: Gramedia
Girardet, Nikolaus. 1983. Descriptive Catalogue of the Javanes Manuscripts and Printed Books in the Main Liberaries of Surakarta and Yogyakarta. Wsbaden : Franz Stener Verlag
Hakim Abdul Hamid. 1982. Aspek – aspek Pokok Agama Islam. Jakarta: Pustakajaya.
HAMKA. 1981. Tasauf Modern. Jakarta : Yayasan Nurul Islam.
Hamzah Y’qub. 1973. Fisalfat Ketuhanan Yang Mahaeas. Bandung : Alma’Arif.
Harun Hadiwijono. 1983. Konsepsi tentang Manusia dalam Kebatinan Jawa. Jakarta : Sinar Harapan.
-----. 1985. Kebatinan Jawa abad XIX. Jakarta : BPK Gunung Mulia.
Harun Nasution. 1990. Fasafat dan Mitisisme dalam Islam. Jakarta : Bulan Bintang.
Haryati Soebadio. 1975. “Penelitian Naskah Indonesia”. Bulletin Ypaerna tahun II nomor 7.
Istadiyantha. 1988. “Peranan Ilmu Tasawuf Terhadap Studi Sastra dan Filologi”. Makalah Seminar Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret.
Kahar Masyhur. 1987. Membina Moral dan Akhlak. Jakarta : Kalam Mulia
Kartini Kartono. 1976. Pengantar Metodologi Research. Bandung : Alumni.
Koentjaraningrat.1983 A. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunana. Jakarta : Gramedia.
-----------, 1983 B. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia
-----------, 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta : Balai Pustaka.
Nasution. 1982. Metode Research Penelitian Ilmiah. Bandung : Jammars.
Niels Mulder. 1984. Kebatinan dan Hidup sehari-hari Orang Jawa Kelangsungan dan Perubahan Kultural. Jakarta : Gramedia.
----------, 1986. Kepribadian Jawa dan Pembangunan Nasional. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Panuti Sujiman. 1986. Kamus Istilah Sastra. Jakarta : Gramedia
Poedjawijatno. 1971. Pembimbing ke Arah Filsafat. Jakarta : Pembanguan.
Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an. 1981. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta : Departemen Agama R.I.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1980. Pedoman Pembentukan Istilah. Jakarta : Balai Pustoko.
Sadtono. 1985. Pedoman Penerjemahan. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Simuh, 1984. Aspek Mistik Islam dalam Wirid Hidayat Jati. Yogyakarta : Muja-muja.
Siti Baroroh Baried dkk. 1985.Pengantar Teori Filologi. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departement Pendidikan dan Kebudayaan.
Seodarsono. 1985. Keadaan dan Perkembangan Bahasa Sastra Etikda dan Tatakrama dan Seni Pertunjukan Jawa Bali dan Sunda. Yogyakarta : Proyek penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara Departement Pendidikan dan Kebudayaan.
S. Padmosoekatjo. 1985. Ngengrengan Kesusastraan Djawi II. Yogyakarta : Hien Hoo Sing.
S. Prawiroatjomo. 1988. Buasastra Jawa-Indonesia Jilid I dan II. Jakarta : Gunung Agung.
Sri Mulyono. 1983.  Simbolis dan Mistikisme dalam Wayang. Jakarta : Gunung Agung.
------------, 1987. Wayang dan Filsafat Nusantara. Jakarta : Gunung Agung.,
Sulaiman Rasjid, 1976. Fiqh Islam. Jakarta : Attahariyah.

Sunoto, 1984. Mengenal Filsafat Pancasila. Yogyakarta : Hanindita.
Suwito dkk. 1985. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta : Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret.
Teeuw, Andreas. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra Pengantar Teori Sastra. Jakarta : Pustaka Jaya.
Winter CF. 1987. Kamus Kawi-Jawi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
W.J.S. Poerwadarminta. 1944. Kawi-Jawi. Jakarta : Balai Pustaka.
W.J.S. Poerwadarminta. 1952. Boesastra Djawi-Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
-----------, 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Y.A. Surahardjo. 1983. Mistisisme. Jakarta : Pradya Paramita.
Sakiyah Darajat. 1976. Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia. Jakarta : Bulan Bintang.
Samakhsyari Dhofier. 1985. Tradisi Pesantren Jakarta : Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.


PUSTAKA SUMBER
Serat Suluk Peksi. Koleksi Perpustakaan Kraton Kasunan Surakata. No. Kodeks 286 Ra.
SErat Suluk Warna-warni. Koleksi Perpustakaan Reksa Pustaka Mangkunegaran Surakarta. No. Kodeks A. 64.



Buku-buku referensi di atas dapat dibeli di TOKO BUKU RAHMA (Klik)
Untuk mendapatkan file lengkap silahkan hubungi/sms ke HP. 0856 0196 7147




Tidak ada komentar:

Posting Komentar