HP. 0856-0196-7147

PENCARIAN

Kamis, 29 Agustus 2013

PTK SMA 007: Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Pemahaman Pokok Bahasan Integral Guna Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Kelas III IPA-1 SMU Negeri XXX Semester I Tahun Pelajaran 2003/2004


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah

            Dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, kegiatan belajar mengajar harus diarahkan pada aktifitas pengajaran yang mampu mengembangkan segala potensi dan kreatifitas siswa. Tinggi rendahnya tingkat kreatifitas belajar siswa di sekolah banyak dipengaruhi oleh interaksi komponen-komponen pembelajaran.
            Pengajaran bukan hanya memindahkan pengetahuan ke generasi muda, atau hanya proses perubahan kebudayaan dan mengembangkan kepribadian. Pengajaran siswa yang baik melibatkan siswa secara aktif dan meniadakan pandangan bahwa siswa  sebagai makhluk pasif. Guru sebagai pengajar tidak hanya menyampaikan materi, tetapi harus mampu mengorganisir proses belajar mengajar, sehingga siswa termotivasi untuk belajar.
            Pembenahan dalam pembelajaran perlu dilakukan, yaitu pembaharuan pada pemilihan metode, penggunaan metode yang tepat, penyediaan media dan penanaman konsep yang benar. Pembaharuan bersifat memperbaiki dan menyempurnakan yang telah ada. Hasil yang diharapkan dengan adanya pembaharuan pada pemilihan metode, penggunaan metode yang tepat, penyediaan metode dan penanaman konsep yang benar adalah tujuan pengajaran yang belum tercapai dapat diselesaikan dan dapat memperbaiki pemahaman konsep yang salah pada diri siswa.

            Pembenahan sistem pengajaran harus mampu membangkitkan minat para siswa untuk belajar lebih aktif. Pembaharuan pengajaran, penerapan metode yang tepat, penyediaan media pengajaran terutama harus dilakukan dalam pendidikan matematika, karena dalam pendidikan matematika secara umum masih banyak kendala dan masalah yang dihadapi, misalnya nilai anak untuk mata pelajaran matematika rendah, pelajaran matematika belum mempunyai makna sebagai bagian dalamkehidupans ehari-hari, pelajaran matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit, pembelajaran matematika yang dilaksanakan guru masih cenderung bersifat konfensional, minimnya penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika, minimnya daya inovatif, kreatifitas dalam pembelajaran matematika menjadikan mata pelajaran ini tidak disukai anak.
            Menurut Bloom yang dikutip oleh Djauzak Ahmad (1994 : 9), “Ketuntasan pembelajaran siswa dapat ditunjukkan dengan meningkatkan kemampuan intelektual yang terdiri dari: ingatan, pemahaman, penerapan analisis, sintetis, dan evaluasi”.
            Dari data di SMU NEGERI 1 MADIUN, ternyata prestasi pembelajaran matamatika siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), baik secara individual maupun secara klasikal. Hal ini disebabkan karena di dalam kegiatan belajar hanya mengandalkan teori dan kurang menyadari pentingnya pendekatan pembelajaran yakni metode pembelajaran.
            Metode pembelajaran dalam matematika ini banyak sekali yang tepat dan sesuai dengan tuntutan perkembangan pembelajaran matematika. Metode-metode pembelajaran matematika yakni metode demontrasi, metode pemecahan masalah, metode drill dan latihan, metode penemuan, metode tanya jawab, metode inkuiri dan sebagainya.

            Berdasarkan kajian latar belakang masalah tersebut di atas, maka ditemukan permasalahan dalam pembelajaran matematika di SMU Negeri 1 Madiun   sebagai berikut:

1.      Prestasi matematika siswa SMU Negeri 1 Madiun masih tergolong rendah.
2.      Pelajaran matematika belum memiliki makna sebagai bagian dalam kehidupan sehari-hari.
3.      Pelajaran matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit.
4.      Pembelajaran matematika yang dilaksanakan oleh guru masih bersifat konvensional.
5.      Minimnya penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika khususnya integral.
6.      Minimnya guru dalam pembelajaran menggunakan media atau alat peraga.
            Agar kualitas pendidikan anak meningkat maka seorang guru harus tahu pentingnya metode pembelajaran. Ada tiga cara utama dalam belajar yaitu model visual, auditorial, dan kinestetik. Visual adalah belajar melalui indra penglihatan. Auditorial adalah belajar melalui indra pendengaran. Kinestetik adalah belajar melalui peraba dan penglihatan. Dari ketiga cara tersebut harus didukung oleh sarana dan prasarana dan tidak kalah pentingnya dengan metode demonstrasi. Dengan metode demonstrasi ini ketiga cara turut bisa menyatu sehingga belajar anak lebih maksimal. Dalam hal ini penulis mencoba menerapkan metode demonstrasi dalam pemahaman integral guna meningkatkan prestasi belajar matematika kelas III IPA-1 di SMU Negeri 1 Madiun.
            Metode demonstrasi sejenis dengan metode ceramah dan ekspositori. Kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru atau guru mendominasi kegiatan belajar mengajar. Tetapi pada metode demontrasi aktivitas murid lebih banyak dilibatkan. Dengan demikian dominasi guru akan lebih berkurang. Ciri metode demontrasi tampak dengan adanya penonjolan mengenai suatu kemampuan, misalnya kemampuan guru membuktikan dalil, atau menurunkan rumus, atau memecahkan soal cerita. Sedangkan yang berhubungan dengan alat, maka guru dan murid sama-sama berperan dalam proses pembelajaran.
            Pengajaran matematika akan menunjukkan hasil memuaskan, jika pengajaran mampu menyampaikan konsep dengan benar, mampu memilih pendekatan dalam mengajar dengan benar. Matematika tidak akan menjadi sulit jika sejak dini ditanamkan dan diawali dengan penyampaian konsep-konsep secara benar. Hal yang  perlu diperhatikan adalah penanaman konsep pada anak yang benar, pembelajaran yang menyenangkan, dihadapkan pada benda-benda yang ada di sekelilingnya serta benda yang sesungguhnya.
            Berdasarkan uraian tersebut di atas maka judul dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: “PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMAHAMAN POKOK BAHASAN INTEGRAL GUNA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS III SMU NEGERI 1 MADIUN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2003/2004”.

B.   Rumusan Masalah

            Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut:
“Apakah dengan penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar matematika konsep Integral siswa kelas III IPA-1 SMU Negeri 1 Madiun Semester I Tahun Pelajaran 2003/2004?”

C.   Tujuan Penelitian

            Tujuan penelitian yang penulis harapkan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :
“Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada konsep Integral siswa kelas III IPA-1 SMU Negeri 1 Madiun Semester I Tahun Pelajaran 2003/2004 melalui metode demonstrasi”

D.   Manfaat Penelitian

            Hasil pelaksanaan penelitian penerapan metode demontrasi dalam pembelajaran matematika akan memberikan manfaat yang berarti, yaitu:
1.      Bagi Guru
Dengan dilaksanakannya penelitian penerapan metode demontrasi dalam pembelajaran matematika ini, guru sedikit demi sedikit mempunyai keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan pendekatan metode demonstrasi. Dengan penelitian ini diharapkan guru dapat memberikan penanaman konsep yang benar.
2.      Bagi Siswa
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa yang bermasalah di kelas        III IPA-1 SMU Negeri 1 Madiun dalam meningkatkan pemahamannya terhadap konsep penyelesaian integral. Keberhasilan peningkatan pemahaman tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
3.      Bagi Sekolah

Setelah keberhasilan penelitian ini yakini penerapan metode demontrasi dalam pembelajaran matematika khususnya integral, akan memberikan sumbangan yang baik pada sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam kegiatan belajar di kelas.


DAFTAR PUSTAKA

Anita Lie. 2005. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta : Gramedia.
Arifin Zaenal. 1990. Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung : Remadja Rosda Karya
Elizabeth B. Hurlock. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Gelora Aksara Pratama.
Gredler, Margaret E. Ball. 1991. Belajar dan Membelajarkan, Jakarta : Rajawali
Herman Hudojo, 1990. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang : IKIP Malang.
Koko Martono, R. Eryanto, Firman Syah Noor, (2007). Matematika dan Kecakapan Hidup, Untuk SMA 12A. Bandung : Ganeca Exact.
Prasetyawan Irawan, dkk. 1997. Teori Belajar, Motivasi, dan Ketrampilan Mengajar. Jakarta: Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruktisional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Rini Budiharti. 2001, Strategi Belajar Mengajar. Surakarta :  UNS Press.
Siti Choiriyah. 2006. Acuan Pengayaan Matematika. Solo : Sindhunata
UU No. 2 Tahun 1989. Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Winkel. W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia  


Untuk Mendapatkan File lengkap silahkan hubungi/ sms ke HP. 085 725 363 887


Tidak ada komentar:

Posting Komentar