INTISARI
xxx, 2003, EFEK ANTHNFLAMASI EKSTRAK MASERASI DAN SOXHLETASI
DAUN TEMBELEKAN (Lantana camara L.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR
WISTAR, SKRIPSI, FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS xxx.
Tanaman tembelekan (Lantana camara L.) dapat digunakan
sebagai obat tradisional, diantaranya berkhasiat sebagai penurun panas, penawar
racun, penghilang rasa sakit, menghentikan pendarahan.
Tujuan dari penelitaian ini adalah untuk menghetahui
efek antiinflamasi ekstrak soxhletasi dan ekstrak maserasi daun tembelekan
terhadap tikus putih jantan galur Wistar.
Daun tembelekan diekstraksi dengan metode soxhletasi
dan maserasi dengan etanol 70% v/v, kemudian dibuat konsentrasi, ekstrak
soxhletasi 4%, 6%, 8% dan ekstrak maserasi 4%, 6%, 8% kemudian diberikan kepada
hewan uji tikus putih jantan galur Wistar secara peroral, selang waktu satu jam
disuntik intraplantar pads telapak kaki tikus dengan karagenin 1%. Percobaan
dikelompokkan menjadi delapan kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari
lima ekor tikus, kelompok terdiri dari enam kelompok uji, kelompok kontrol
negatif dan kelompok kontrol positif Penelitian dengan menggunakan metode
Winter yang dimodifikasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya penurunan
volume udem telapak kaki tikus selang satu jam selama lima jam tiap- tiap
kelompok. Analisis statistik dengan menggunakan anava satu jalan dilanjutkan
uji LSD dan SNK dengan taraf kepercayaan 95% menunjukkan adanya beda nyata
antara kelompok perlakuan dengan kontrol negatif. Pada konsentrasi 8% mempunyai
efek antiinflamasi yang hampir sama dengan kontrol positif.
Perhitungan prosentase penghambatan udem menunjukkan
semakin besar konsentrasi ekstrak soxhletasi dan maserasi maka semakin besar
pula kemampuan menekan udem.
Kata kunci : Soxhletasi- maserasi-
antiinflamasi- daun tembelekan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia hal 154-156
Anonim, 1993, Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Penguji Fitokimia
dan Pengujian Klinik, Yayasan Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Alam
Phytomedika.
Anonim, 2000, Formatorium Obat Nasional Indonesia,
Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.
Anonim, 1993, Dasar-dasar Penteriksaan Mikrobiologi, (bagian Mikrobiologi)
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta hal. 37
Anief, 1987, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek, penerbit Gadjah Mada Press,
Yogyakarta, hal. 164
Ansel, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, penerbit Universitas
Indonesia hal 607.
Bellanti,1985, Inflamasi Bellantin J A dalam Imunologi 11223,236 diteriemahkan oleh
sumik wahab, Gajah mada University, Press Yogyakarta.
Clauss, 1970, Pharmacognosy, 6th edition Lea and Febiger,
Philadelphia, 235
Dalimartha,
1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia,
Trubus Agriwidya 154-157
Ganiswara, 1995, Analgesik- Antipiretik, Analgesik- Antiinflamasi Non Steroid dan Obat
Pirai, Farmakologi dan Terapi edisi IV, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Hargono, D, 1986 Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Indonesia, Jakarta hal 6-7
Harborne, 1973, Phyto Chemical Method, Compman and Hall London.
Harborne, 1987, Metode Fitokimia, Edisi III, ITB Bandung, bandung hal 131
Jack Bloodinger, 1994, Farmasi Bentuk Sediaan Veneriner, Airlangga University Press, hal
223.
Markham, KR, 1988,
Cara Mengidentifikasi Flavonoid, ITB
Bandung 32-34
Mutschler, E,
1991, Dinamika Obat, Edisi V,
Penerbit ITB Bandung 55,78
Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP 085725363887
Tidak ada komentar:
Posting Komentar