HP. 0856-0196-7147

PENCARIAN

Kamis, 30 Mei 2013

Fm 004 : Efek Anti Flamasi Ekstrak Maserasi Dan Soxhletasi Daun Tembelakan (Lantana cantara L.) Terhadap Tikus Putih Jantan


INTISARI


xxx, 2003, EFEK ANTHNFLAMASI EKSTRAK MASERASI DAN SOXHLETASI DAUN TEMBELEKAN (Lantana camara L.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR, SKRIPSI, FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS xxx.

Tanaman tembelekan (Lantana camara L.) dapat digunakan sebagai obat tradisional, diantaranya berkhasiat sebagai penurun panas, penawar racun, penghilang rasa sakit, menghentikan pendarahan.
Tujuan dari penelitaian ini adalah untuk menghetahui efek antiinflamasi ekstrak soxhletasi dan ekstrak maserasi daun tembelekan terhadap tikus putih jantan galur Wistar.
Daun tembelekan diekstraksi dengan metode soxhletasi dan maserasi dengan etanol 70% v/v, kemudian dibuat konsentrasi, ekstrak soxhletasi 4%, 6%, 8% dan ekstrak maserasi 4%, 6%, 8% kemudian diberikan kepada hewan uji tikus putih jantan galur Wistar secara peroral, selang waktu satu jam disuntik intraplantar pads telapak kaki tikus dengan karagenin 1%. Percobaan dikelompokkan menjadi delapan kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari lima ekor tikus, kelompok terdiri dari enam kelompok uji, kelompok kontrol negatif dan kelompok kontrol positif Penelitian dengan menggunakan metode Winter yang dimodifikasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya penurunan volume udem telapak kaki tikus selang satu jam selama lima jam tiap- tiap kelompok. Analisis statistik dengan menggunakan anava satu jalan dilanjutkan uji LSD dan SNK dengan taraf kepercayaan 95% menunjukkan adanya beda nyata antara kelompok perlakuan dengan kontrol negatif. Pada konsentrasi 8% mempunyai efek antiinflamasi yang hampir sama dengan kontrol positif.
Perhitungan prosentase penghambatan udem menunjukkan semakin besar konsentrasi ekstrak soxhletasi dan maserasi maka semakin besar pula kemampuan menekan udem.


Kata kunci : Soxhletasi- maserasi- antiinflamasi- daun tembelekan




DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia hal 154-156
Anonim, 1993, Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Penguji Fitokimia dan Pengujian Klinik, Yayasan Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Alam Phytomedika.
Anonim, 2000, Formatorium Obat Nasional Indonesia, Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.
Anonim, 1993, Dasar-dasar Penteriksaan Mikrobiologi, (bagian Mikrobiologi) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta hal. 37
Anief, 1987, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek, penerbit Gadjah Mada Press, Yogyakarta, hal. 164
Ansel, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, penerbit Universitas Indonesia hal 607.
Bellanti,1985, Inflamasi Bellantin J A dalam Imunologi 11223,236 diteriemahkan oleh sumik wahab, Gajah mada University, Press Yogyakarta.
Clauss, 1970, Pharmacognosy, 6th edition Lea and Febiger, Philadelphia, 235
Dalimartha, 1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Trubus Agriwidya 154-157
Ganiswara, 1995, Analgesik- Antipiretik, Analgesik- Antiinflamasi Non Steroid dan Obat Pirai, Farmakologi dan Terapi edisi IV, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hargono, D, 1986 Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Indonesia, Jakarta hal 6-7
Harborne, 1973, Phyto Chemical Method, Compman and Hall London.
Harborne, 1987, Metode Fitokimia, Edisi III, ITB Bandung, bandung hal 131
Jack Bloodinger, 1994, Farmasi Bentuk Sediaan Veneriner, Airlangga University Press, hal 223.
Markham, KR, 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, ITB Bandung 32-34
Mutschler, E, 1991, Dinamika Obat, Edisi V, Penerbit ITB Bandung 55,78




Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP 085725363887

Tidak ada komentar:

Posting Komentar