BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam kehidupan
manusia. Melalui pendidikan, kita mentransfer pengetahuan dan ketrampilan
kepada peserta didik agar mereka mampu menyerap, menilai dan mengembangkan secara
mandiri ilmu yang dipelajarinya. Secara teoritis dan fisiologis tujuan
pendidikan adalah membentuk pribadi anak menjadi seorang dewasa yang berdiri
sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.
Berkenaan dengan upaya membantu anak untuk dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal, para guru hendaknya memahami hakikat anak didik, termasuk anak
usia dini, agar dapat melaksanakan tindakan pendidikan dengan tepat. Guru harus
memandang anak sebagai subyek pendidikan yang mempunyai ciri dan karakteristik
sendiri-sendiri. Dalam rangka mengoptimalkan perkembangan anak melalui
pendidikan anak usia dini, program pendidikan harus disesuaikan dengan
karakteristik anak yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang berbeda.
Program pendidikan harus memberikan rangsanganrangsangan, dorongan dan dukungan
kepada anak. Program untuk anak harus memperhatikan seluruh aspek perkembangan
anak serta disesuaikan dengan kebutuhan, minat dan kemampuan anak. Jika
pelaksanaan pendidikan pada anak usia dini dapat berjalan dengan baik maka
proses pendidikan pada usia sekolah, usia remaja, usia dewasa dan seterusnya
juga akan baik atau proses pendidikan pada jenjang pendidikan dasar menengah,
dan tinggi akan berhasil dengan lebih mudah, keberhasilan pendidikan tergantung
pada pendidikan anak usia dini Perkembangan intelektual anak yang sangat pesat
terjadi pada kurun usia nol sampai usia prasekolah. Masa usia Taman Kanak-kanak
dapat disebut sebagai masa peka belajar. Pada masa-masa ini segala potensi
kemampuan anak dapat di kembangkan secara optimal, tentunya dengan bantuan dari
orang-orang yang berada di lingkungan anak-anak tersebut, misalnya guru dan
orang tua.
Salah satu kemampuan anak yang sedang berkembang saat usia dini adalah
kemampuan berbahasa. Penguasaan bahasa sangat erat kaitannya dengan kemampuan
kognisi anak. Sistematika berbicara anak menggambarkan sistematikanya dalam
berpikir. Yang termasuk dalam pengembangan bahasa selain berbicara adalah
kemampuan menyimak, membaca dan menulis.
Kemampuan menyimak merupakan dasar bagi seorang anak untuk dapat berbicara
dengan baik. Orang yang tidak mempunyai ketrampilan menyimak yang baik maka ia
akan kesulitan memahami informasi yang diberikan oleh orang secara lisan. Oleh
sebab itu ketrampilan menyimak sangat penting kita miliki untuk memperlancar
komunikasi. Selain itu kegiatan menyimak, banyak manfaat yang kita peroleh
ketimbang hanya sekedar mendengar. Kita akan memperoleh banyak informasi untuk
menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang kehidupan.
Pengembangan kemampuan berbahasa lisan terkait pada lingkungan dimana
anak tinggal. Lingkungan yang banyak memberikan stimulus akan memperkaya
perbendaharaan kata. Apabila guru dalam bercerita anak gaduh, tidak menyimak
maka anak tidak dapat menghayati tentang apa yang diceriterakan guru dan
mendengar pendapat dari orang lain melalui indera pendengaran, anak tidak dapat
menangkap isi pesan secara benar dari orang lain.
Oleh sebab itu diharapkan baik orang tua dilingkungan keluarga
maupun guru dilingkungan sekolah agar dapat memberikan stimulus pada anak agar kemampuan
berbahasa lisannya dapat berkembang secara optimal. Di Kelompok B TK ABA
Kalikotes II Klaten, kemampuan menyimak perkataan orang lain masih kurang
maksimal. Gejala-gejala yang bisa teridentifikasi diantaranya anak masih
kesulitan dalam menyampaikan gagasan, pikiran dan kehendak kepada guru dan
temannya, anak ragu-ragu dalam berbicara karena keterbatasan kosakata. Hal ini
memungkinkan anak malu dan takut untuk maju ke depan kelas. Peneliti sering
mendapati kebiasaan anak yang selalu gaduh saat pembelajaran di kelas,
keaktivan anak dalam proses pembelajaran menyimak perkataan orang lain juga
masih rendah, anak-anak kurang merespon apa yang diterangkan oleh guru. Hal ini
bisa diketahui dengan melihat kegiatan anak di sekolah.
Rendahnya kemampuan menyimak perkataan orang lain anak kelompok B
TK ABA Kalikotes II Klaten disebabkan karena guru kurang memanfaatkan alat
peraga dengan maksimal, kurang bisa mengelola kelas, kurang bisa memotivasi
anak dalam melakukan kegiatan pada saat proses pembelajaran masih berpusat pada
guru sehingga anak menjadi bosan dengan metode yang digunakan. Pembelajaran
guru hanya monoton. Pada saat kegiatan bercerita menggunakan cerita yang tidak
bervariasi. Kelemahan- kelemahan di atas merupakan masalah dan perlu adanya
strategi pembelajarannya di kelas agar permasalahan tersebut dapat dipecahkan.
Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan salah satu metode yang tepat.
Salah satu metode yang digunakan adalah bercerita dengan boneka tangan.
Bercerita merupakan salah satu metode pengembangan bahasa anak
usia dini. Bercerita memberikan suasana yang menyenangkan bagi anak. Anak memperoleh
pengalaman-pengalaman baru yang bermanfaat untuk menyelesaikan segala
permasalahan yang dihadapi. Anak juga dapat mengungkapkan perasaan, cita-cita,
dan idenya melalui bercerita. Perkembangan bahasa anak dapat dikembangkan
melalui kegiatan menyimak, bicara, membaca dan menulis. Bicara dan cerita
merupakan salah satu metode mengembangkan bahasa anak. Melalui menyimak anak
dapat memahami bahasa di sekitarnya dan cerita dari guru. Setelah menyimak
cerita anak diberi kesempatan untuk bercerita apa yang telah diceriterakan oleh
guru. Setiap anak hendaknya diberi kesempatan untuk berbicara agar kemampuan
bahasanya dapat berkembang.
Sesuai Kurikulum TK untuk mengembangkan kemampuan menyimak perkataan
orang lain digunakan berbagai teknik untuk merangsang anak dalam berbahasa.
Berpijak dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mendalami dan
mengetahui kemampuan berbahasa anak usia dini, maka penelitian ini berjudul
Peningkatan Kemampuan Menyimak Perkataan Orang Lain Melalui Metode Bercerita
Dengan Boneka Tangan Pada Anak Kelompok B TK ABA Kalikotes II Klaten Tahun
Pelajaran 2011/ 2012.
B.
Pembatasan
Masalah
1. Fokus permasalahan dalam penelitian
ini terbatas pada kemampuan menyimak yang dibatasi pada kemampuan untuk
menceriterakan kembali cerita yang pernah didengar.
2. Bercerita menggunakan boneka tangan
dibatasi pada sandiwara boneka dengan menggunakan satu boneka, dua boneka dan
panggung boneka.
C.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar permasalahan yang telah dikemukakan diatas dapat
dirumuskan “Apakah penerapan metode bercerita dengan menggunakan boneka tangan
dapat meningkatkan kemampuan menyimak perkataan orang lain pada anak kelompok B
TK ABA Kalikotes II Klaten tahun pelajaran 2011/ 2012”?
D.
Tujuan
Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk
meningkatkan kemampuan menyimak perkataan orang lain melalui metode bercerita
menggunakan boneka tangan pada anak kelompok B TK ABA Kalikotes II Klaten tahun
pelajaran 2011/ 2012.
2. Tujuan khusus
Untuk
mengetahui peningkatan kemampuan menyimak perkataan orang lain melalui metode
bercerita menggunakan boneka tangan pada anak kelompok B TK ABA Kalikotes II
Klaten tahun ajaran 2011/ 2012.
E.
Manfaat
Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a.
Menambah
wacana manfaat metode bercerita menggunakan boneka tangan dalam pengembangan
kemampuan menyimak perkataan orang lain.
b.
Sebagai
dasar dalam pemilihan metode pembelajaran dalam pengembangan kemampuan menyimak
perkataan orang lain
c.
Memperkaya
rujukan ilmiah untuk pengembangan kemampuan menyimak perkataan orang lain.
2. Manfaat Praktis
Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis sebagai berikut :
a.
Bagi
guru
Sebagai masukan dalam peningkatan
kegiatan belajar anak agar dapat menentukan strategi pembelajaran melalui
metode cerita dengan Boneka Tangan.
b.
Bagi
penulis
Bagi penulis dapat memperoleh
pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode
cerita dengan Boneka Tangan
c.
Bagi
masyarakat umum
Memberi motivasi untuk meningkatkan
pengembangan menyimak perkataan orang lain .
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsini. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Aslichati, Lilik. 2010. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Univrsitas Terbuka. Depdikbud.1996. Metodik Khusus Pengembangan
Kemampuan Berbahasa di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdikbud.
Dhieni, Nurbiana dkk. 2006. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hidayat, Otib Satibi. 2005. Metode Pengembangan Bahasa Moral dan Nilai-nilai Agama. Jakarta: Universitas Terbuka.
http://Digilip.Petra.ac.id. (diakses 26 -12-2011)
http://mbudui.blog spot.com (diakses 03-01-2012)
http://ktiptk.blogspirit.com/archive (diakses 05-01-2012)
Montolalu dkk.2005. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mulyati, Yeti dkk. 2008. Bahasa Indoneia.
Jakarta. Universitas Terbuka.
Poerwadarminta. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Santoso Soegeng. 2005. Dasar-dasar Pendidikan TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sujiono Yuliani Nurani. 2005. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardhani. 2006.
Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Wuntat. 2008. Silahturohmi Pecinta Alam. Kotagede, Jogja: Pustaka Syahida
Buku-buku Reeferensi di atas dapat diperoleh di TOKO BUKU RAHMA (KLIK)
Untuk mendapatkan file lengkap silahkan hubungi/ sms ke HP. 0856 0196 7147
Tidak ada komentar:
Posting Komentar