BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Seorang guru taman
kanak-kanak sebelum melaksanakan program kegiatan belajar perlu memperhatikan:
tujuan program kegiatan belajar anak taman kanak-kanak dan ruang lingkup
program kegiatan belajar anak taman kanak-kanak.
Dalam Garis Besar program
Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak (Depdikbud,1994) tujuan program kegiatan
belajar anak TK adalah membantu meletakkan dasar kearah pekembangan sikap,
pengetahuan,ketrampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan
selanjutnya. Ruang lingkup program kegiatan belajar meliputi: pembentukan
perilaku melalui pembiasaan dalam pengembangan moral pancasila, agama,
disiplin, perasaan atau emosi, dan kemampuan bermasyarakat serta pengembangan
kemampuan dasar melalui kegiatan yang dipersiapkan oleh guru meliputi
pengembangan kemampuan berbahasa, daya pikir, daya cipta, ketrampilan jasmani.
Anak-anak usia 3-7 menawarkan peluang untuk melakukan dan mengeksplorasi
nilai-nilai melalui Quietly Being(menjadi sesuatu tenang),
cerita-cerita, lagu-lagu, permainan, pergerakan dan aktivitas pengembangan
ketrampilan sosial interpersonal, termasuk mengatasi konflik (Dianne Tilman dan
Pillar Quera,2004:83).
Pada hakekatnya Taman
Kanak-Kanak adalah tempat anak-anak bermain sambil belajar atau belajar sambil
bermain. Program pendidikan pra sekolah bukan usaha percepatan untuk menguasai
pelajaran. Atas dasar konsep bermain sambil belajar atau belajar sambil bemain
dengan berbagai alat bantu belajar serta metode belajar yang sesuai dengan
kebutuhan minat, kemampuan serta tingkat perkembangan anak(Depdikbud,1989:11).
Dalam kegiatan belajar
mengajar guru harus memperhatikan tahap-tahap perkembangan anak, agar lebih
memahami ciri khas yang dimiliki anak. Guru harus memiliki bahan, sumber
belajar dan teknik kegiatan yang tepat, sehingga guru dapat menciptakan
lingkungan belajar yang menarik dan bermakna dalam kegiatan sehari-hari.
Soetopo dan Sumanto (1984:36) mengatakan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar
guru mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam mengenal dan memahami GBPP,
menyusun rencana belajar, termasuk didalamnya dan pelaksanaan evaluasi.
Dengan menelaah pernyataan
tadi makna metode dalam pembelajaran tari di TK harus efektif dan efisien dengan
melihat karakteris anak TK. Agar pembelajaran tercapai, guru harus menguasai
metode dan tujuan. Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja
dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehigga dapat memahami
objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan.
Seorang guru dalam praktik sehari-hari mampu menyeimbangan serta menerapkan
berbagai teori pengajarannya, agar bervariasi dan tidak menimbulkan kejenuhan
bagi anak yang sedang belajar. Sehubungan dengan itu guru harus terlebih
dahulu memperoleh informasi tentang
bagaimana karakteris anak, maka guru mendapat masukan yang dijadikan sbagai
pertimbangan-pertimbangan dalam memilih dan menerapkan metode yang tepat dalam pembelajaran,
Dengan demikian materi yang diajarkan mendapat perhatian dan menumbuhkan minat
anak belajar mengajar.
Kegiatan belajar di TK perlu
adanya suatu pembelajaran untuk menyeimbangkan antara pelajaran kognitif,
afektif dan psikomotorik. Pembelajaran seni tari dapat berfungsi dalam pembentukan
mental anak agar menjadi lebih kreatif, kritis, berani dan terampil.
Contoh-contoh hasil dari anak agar menjadi peka terhadap musik, dapat berfungsi
sebagai terapi bagi anak.
Salah satu Taman Kanak-Kanak
yang menberikan pembelajaran seni tari ini adalah TK yang berada dalam naungan
Yayasan XXX. Kegiatan belajar mengajar di TK XXX, guru seni tari memberikan materi tari gerak dan lagu dengan
musik yang bernuansa islam, sesuai dengan konsep yang diminta oleh Yayasan XXX. Yayasan berharap dengan adanya kegiatan belajar menari ini anak
didiknya dapat menjadi lebih aktif, kreatif dan terampil supaya mempunyai ciri
khas tersendiri agar tidak sama dengan TK lain pada umumnya.
Materi yang diberikan guru
tari pada anak adalah materi tari yang musiknya bernuansa islam. Materi yang di
berikan guru tari adalah materi tari 25 Nabi, Ya Rosulullah, Assalamu’alaikum,
Bismillah, Baju Baru, materi dasar bermain sambil bernyanyi, Potong Bebek angsa
dan tari Piring.
Dalam kegiatan belajar
mengajar seni tari, guru tari dibantu oleh masing-masing guru kelas yang ada di
TK XXX yang terdiri dari empat kelas. Guru kelas mempunyai
peran dalam kegiatan belajar menari anak, karena dengan adanya guru kelas anak lebih
mudah diatur. Guru kelas berpengaruh terhadap minat dan kemauan anak sebagai
contoh anak selalu patuh dan menurut apa yang guru katakan. Guru dianggap
sebagai orang yang selalu benar, benar dalam segala hal baik tutur kata maupun
perilaku. Guru adalah orang tua kedua bagi anak, setelah orang tua anak di
rumah. Masing-masing guru kelas yang ada di TK XXX mempunyai cara
pengajaran yang berbeda dalam mendidik anak-anaknya, sehingga tingkah laku dan
perbuatan anak didiknya sangat tergantung dari guru kelas. Pengaruh guru kelas
sangat menentukan hasil belajar anak didiknya karena dapat mempengaruhi
kreatifitas dari anak.
Dari pengamatan yang telah
dilakukan pada saat proses pembelajaran seni tari di TK diperolah data bahwa
ada beberapa anak yang tidak berminat dalam mengikuti pembelajaran tari. Ada
anak yang bermain sendiri, ada yang cuma duduk melihat teman-temannya menari
dan ada juga yang usil menggoda teman-temannya yang sedang menari agar mau
diajak bermain. Anak-anak tadi sulit untuk diatur, keadaan seperti ini dapat
mengganggu jalannya proses belajar mengajar yang mengakibatkan anak cenderung
kurang memahami gerak dan konsentrasi mereka terpecah karena melihat teman-
teman lainya tidak menari. Guru tari juga terbiasa menggunakan metode peniruan
atau imitasi, yang mana anak hanya menirukan apa yang di contohkan oleh guru. Kebiasaan guru
menggunakan metode peniruan mengakibatkan anak memiliki rasa ketergantungan
kepada guru sehingga kreatifitas dan kemandirian anak tidak terbina. Jika
metode meniru ini digunakan tidak dikombinasikan dengan metode lain biasanya
anak akan mengalami kejenuhan sehingga keinginan anak untuk belajar kurang.
Apabila minat anak kurang maka proses belajar mengajar tidak sesuai dengan
tujuan.
Berdasarkan latar belakang
tadi peneliti merasa tertarik untuk mengungkap bagaimana kemampuan anak dalam
menari di TK XXX kaitannya dengan metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru serta faktor-faktornya.
B.
Permasalahan
Dalam penelitian ini
peneliti menemukan permasalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan anak
dalam menari di TK XXX kaitannya dengan metode
pembelajaran
2. Faktor apa saja yang
mendukung dan menghambat kemampuan anak dalam pembelajaran seni tari yang ada
di TK XXX.
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tentang
minat anak dalam pembelajaran seni tari adalah :
1. Untuk mengetahui dan
mendeskripsikan bagaimana kemampuan anak dalam menari di TK XXX kaitannya dengan metode pembelajaran.
2. Untuk mengetahui dan
mendeskripsikan Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat kemampuan anak
dalam menari dalam pembelajaran seni tari yang ada di TK XXX.
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diambil dari
penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian ini dapat
memberikan informasi tentang metode yang baik untuk meningkatkan kemampuan anak
dalam pembelajaran seni tari khususnya di TK XXX
2. Memberikan pengetahuan dan
menambah wawasan kepada pembaca khususnya guru TK mengenai bagaimana cara
meningkatkan kemampuan anak dalam pembelajaran seni tari dan faktor apa saja
yang mempengaruhi kemampuan anak.
3. Untuk memperkaya khasanah
dunia ilmu pengetahuan di bidang pembelajaran seni tari di TK sehingga dapat
dijadikan sebagai reverensi dan bahan acuan untuk penelitian yang akan datang
khususnya bagi adik-adik kelas jurusan seni tari
E.
Sistematika Penulisan Skipsi
BAB I: Pendahuluan
Memberikan gambaran secara
menyeluruh mengenai isi yang akan dibahas dalm skripsi. Bab ini terdiri dari
latar belakang masalah, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penilisan skripsi.
BAB II: Landasan Teori
Dalam bab ini berisi
landasan teori yang akan menguraikan tentang kemampuan anak, pembelajaran seni
tari yang terdiri dari tujuan, materi, alat, sumber pembelajaran, anak, guru,
evaluasi dan metode pembelajaran tari di TK, serta pendidikan Taman Kanak-Kanak.
BAB III: Metode Penelitian
Dalam bab ini diuraikan
tentang pendekatan yang digunakan dalam penelitian yaitu pendekatan deskripsi
kuantitaif dan kualitatif, deskripsi prosentase. Disamping itu pemuat tentang
metode penelitian yang berisi lokasi dan sasaran penelitian, sumber data, teknik
pengumpulan data dan analisis data.
BAB IV: Hasil Penelitian Dan
Pembahasan Penelitian
Dalam bab ini memuat tentang
bentuk tari Ya Rosulullah, pelaksanaan tindakan awal, pelaksanaan tindakan,
pendalaman materi, tes hasil akhir pembahasan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi.
BAB V: Penutup
Bab ini berisi tentang
kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 1998. Prosedur penelitian suatu pedekatan praktek. Jakarta:
rineka Cipta.
Depdikbud.
1989. Petunjuk teknis proses belajar mengajar di Taman Kanak-Kanak.
Jakarta: Pendidikan Dasar dan Menengah.
_________.
1994. Program kegiatan belajar Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdikbud.
_________.
1995. Landasan, program, dan pengembangan kegiatan belajar. Jakarta:
Dikdasmen.
Dimyati.
1998. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hadjar,
Ibnu. 1999. Dasar-dasar metodologi penelitian kuantitatif dalam pendidikan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hurlock,
Elisabeth. 1991. Perkembangan anak jilid II. Jakarta: PT Gelora Aksara
Pratama.
Jamalus.
1988. Pengajaran musik melalui pengalaman musik. Jakarta: Depdikbud.
Jazuli,
M. 1994. Telaah teoritis seni tari. Semarang: Ikip Press.
_______.
2002. Metode dan teknik pengajaran seni tari. Dalam jurnal
pengetahuan dan pemikiran seni vol 3.no 2.Semarang: Harmonia.
Latunussa,
Izaak. 1988. Penelitian pendidikan suatu pengantar. Jakarta: Proyek
pengembangan LPTK.
Matensi,
K.Dj. 1980. Identifikasi kesullitan belajar. FIP: Ikip Semarang.
Moleong,
J. Lexy. 1990. Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
Moeschatoen.
2004. Metode pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.
Nasution.
1982. Berbagai pendekatan dalam proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara. 67
Padmodewa,
Soemiarti. 1995. Buku ajar pendidikan pra sekolah. Jakarta: Depdikbud.
Purwanto,
Ngaliman. 1994. Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Purwodarminto.
1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ratih,
Endang. 2002. Peranan pembelajaran seni tari dalam perkembangan kreativitas
anak TK (kajian multidimensional). Dalam jurnal pengetahuan dan pemikiran seni
Vol.3 no.2. Semarang: Harmonia.
Rohidi,
Tjejep. R. 1992. Pendekatn system sosial budaya dalam pendidikan.
Semarang: Ikip Semarang.
Simandjuntak
dan Pasaribu. 1984. Teori kepribadian. Bandung: Transito.
Slameto.
2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Soetopo
dan Sumanto. 1984. Psikologi pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Soetopo,
Sungkowo. 2004. Seni tari sebagai muatan local: sebuah alternatif.
Semarang: Harmonia.
Sudjana,
Nana. 1990. Penelitian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT remaja
Rosda Karya.
____________.
1999. Desain analisis eksperimen. Bandung: Tarsito.
Sugiyono.
1993. Metode penelitian administrasi. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata,
Sumadi. 1984. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
_______________.
1993. Metodologi penelitian. Jakarta: Rajawali Press.
Sukidi,
Basrowi, Susanto. 2002. Manajemen penelitian tindakan kelas. Jakarta:
Insan Cendekia.
Utomo,
Udi dan Djatmiko, Tedjo. 1996. Musik sebagai sarana mengembangkan kemampuan
mendengar. Dalam jurnal pengetahuan dan pemikiran seni Vol XIX no.03. Semarang:
Ikip Semarang (Harmonia)
Tilman, Diane dan Columina, Quera, Pilar.
2004. Living Value An Education program. Jakarta: PT Grasindo.
Buku-buku referensi di atas dapat dibeli di TOKO BUKU RAHMA (Klik)
Untuk mendapatkan file lengkap silahkan hubungi/sms ke HP. 0856 0196 7147
Tidak ada komentar:
Posting Komentar