ABSTRAK
Pelaksanaan otonomi daerah diharapkan membawa perubahan pada
perekonomian daerah, salah satunya adalah bidang keuangan daerah yang harus
mulai mandiri untuk memenuhi kebutuhan daerah. Akan tetapi banyak daerah yang
keuangannya masih tergantung pada transfer pemerintah pusat. Pinjaman daerah
merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi ketergantungan keuangan dari
pemerintah pusat.
Untuk mengetahui hubungan keuangan antara pusat dengan
daerah menggunakan derajat desentralisasi fiskal. Derajat desentralisasi fiskal
membandingkan antara Pendapatan Asli Daerah (PAD), Bagi Hasil Pajak dan Bukan
Pajak (BHPBP), dan Sumbangan dan bantuan daerah (SB) terhadap Total Penerimaan
Daerah. Jika didominsai oleh PAD dan BHPBP maka maka derajat desentralisasi
fiskal tinggi dan bisa dikatakan mandiri. Bila didominasi oleh Sumbangan dan
Bantuan maka derajat desentralisasi fiskal masih rendah dan bisa dikatakan
mandiri. Untuk pinjaman daerah, model yang digunakan merujuk pada persyaratan
pinjaman jangka panjang sesuai dengan penjelasan UU no. 33 pasal 54 tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan Pemerintah Daerah yaitu dengan
Jumlah Sisa Pokok Pinjaman dan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) atau
rasio kemampuan membayar kembali pinjaman.
Dalam penelitian ini dimana kabupaten dan kota di Daerah
Istimewa Yogyakarta sebagai obyeknya, keuangan daerahnya masih didominasi oleh
pusat. Bahkan setelah otonomi daerah Pendapatan Asli Daerah di masing-masing
kabupaten dan kota di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami penurunan. Pinjaman
daerah sebagai alternatif untuk mengurangi ketergantungan keuangan terhadap
pemerintah pusat ternyata belum bisa dimanfaatkan oleh masing-masing kabupaten
dan kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini terlihat dari besarnya jumlah
sisa pokok pinjaman dan besar DSCR yang jauh dari ketentuan UU no. 33 pasal 54
tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan Pemerintah Daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Bratakusumah
dan Solihin (2002), Otonomi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Elmi,
Bachrul (2002), Keuangan Pemerintah Daerah Otonomi di Indonesia, UI-Pres,
Yogyakarta.
Kuncoro,
Mudrajad (2004), Otonomi & Pembangunan Daerah, Erlangga, Jakarta.
Suparmoko
(2002), Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah, ANDI,
Yogyakarta.
UU
Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Nomor 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah beserta Penjelasannya,
Citra Umbara, Bandung.
Ariyanti,
Tri Nurmani (2002), Analisis Kesiapan Keuangan Daerah Dalam Rangka Otonomi
Daerah di Kabupaten Klaten Tahun 1989/1990-1999-2000, Skripsi Sarjana
(Tidak Dipublikasikan) Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Handoko,
Yook Tri (2003), Kemampuan Potensi Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam
Melakukan Pinjaman Sebagai Alternatif Pembiayaan Pembangunan, Skripsi
Sarjana (Tidak Dipublikasikan) Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran”, Yogyakarta.
Santoso,
Rokhedi P. (2003) “Analisis Pinjaman Sebagai Potensi Pembiayaan Pembangunan
Daerah: Studi Kasus Daerah Istimewa Yogyakarta”, Jurnal Ekonomi Pembangunan,
Volume VIII, No. 2, 147-158.
Buku-buku Referensi di atas dapat dibeli di TOKO BUKU RAHMA (Klik)
Untuk mendapatkan file lengkap silahkan hubungi/sms ke HP. 0856 0196 7147
Tidak ada komentar:
Posting Komentar