ABSTRAK
Mata pelajaran sejarah sangat penting
untuk diajarkan, karena dapat melatih siswa memperoleh
kemampuan untuk
berfikir historis
dan memahami sejarah.
Melalui pengajaran sejarah, diharapkan siswa mampu mengembangkan
kompetensi
untuk berfikir secara
kronologis dan memiliki
pengetahuan
tentang masa lampau yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan proses
perkembangan dan perubahan masyarakat
serta keragaman sosial budaya dalam
rangka menemukan dan menumbuhkan jati diri bangsa di tengah-tengah
kehidupan masyarakat dunia. Akan tetapi di dalam faktanya, minat siswa
terhadap
pelajaran
sejarah justru sangat rendah
dan lebih banyak
membuat siswa menjadi bosan dan tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran sejarah. Untuk itu dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang mampu
meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar sejarah. Metode pembelajaran yang digunakan adalah melalui penerapan penelitian sejarah
secara sederhana.
Masalah
pokok
yang
dikaji dalam penelitian ini adalah ”bagaimana meningkatkan
keaktifan siswa kelas X-A MA XXX
dalam belajar
sejarah melalui penerapan
penelitian sejarah
secara sederhana tahun pelajaran 2008/2009 ?”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui
peningkatan
keaktifan siswa dalam belajar sejarah melalui penerapan
penelitian sejarah secara sederhana pada siswa
kelas X-A
MA XXX
tahun pelajaran 2008/2009.
Penelitian
ini menggunakan penelitian
tindakan kelas
yang
berlangsung dalam 2 siklus, setiap siklus
terdiri dari 4 tahapan yaitu : perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian
ini adalah siswa kelas X A MA XXX
Patemon yang berjumlah
40 siswa. Data yang dihimpun
berupa data pengamatan aktifitas
siswa dan wawancara guru dan siswa. Hasil pra siklus pada
penelitian ini menunjukkan keaktifan siswa yang
masih
rendah,
yaitu
masih terlihat adanya
25 % siswa yang keaktivan
dalam
belajarnya masih sangat rendah, dan hanya 7,5 % siswa yang keaktivan belajarnya tinggi. Kemudian pada siklus I terdapat peningkatan menjadi 27,5 % siswa yang keaktivan belajarnya tinggi
dan untuk siswa
yang
keaktivan belajarnya rendah turun menjadi 12,5 % dan pada siklus
2, keaktivan belajar sejarah siswa sangat tinggi menjadi sebesar
52,5%,
untuk keaktivan yang tinggi sebesar
45 %
dan
keaktivan
belajar
sejarah
yang cukup hanya
2,5 %,
pada siklus 2 ini tidak
ditemukan siswa yang keaktivan
belajarnya
rendah. Karena telah terjadi
peningkatan baik
dalam kegiatan pembelajaran
seperti
yang
diharapkan
maka penelitian dihentikan
setelah siklus kedua.
Adapun saran yang dapat diajukan antara lain : (1) dalam proses belajar mengajar, hendaknya guru sejarah jangan bersifat konvensional dan monoton lagi, guru sejarah sebaiknya aktif dalam mencari sumber-sumber belajar sejarah untuk materi pengajaran mata pelajaran
sejarah,
(2) guru
sejarah
sebaiknya
aktif dan
kreatif dalam
mencari maupun membuat media pembelajaran
yang dapat digunakan
untuk mendukung
proses belajar mengajar sejarah agar
lebih menarik, tidak membosankan serta dapat memotivasi
siswa, (3)
adanya
kerjasama antara
pihak sekolah dengan
pihak instansi
pendidikan lainnya, yang diharapkan
dapat memfasilitasi dalam mengembangkan
proses pembelajaran sejarah pada khususnya dan
IPS pada
umumnya dengan cara berusaha menyediakan sarana pembelajaran, seperti laboratorium IPS atau
ruang multimedia, pelatihan
pembuatan dan penggunaan media pembelajaran, dan yang lainnya.
Untuk Mendapatkan file lengkap silahkan hubungi/ sms ke HP. 0856 0196 7147
Tidak ada komentar:
Posting Komentar