ABSTRAKSI
Perbaikan dan
pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan perusahaan
agar output produk yang dihasilkan memuaskan konsumen. Namun demikian untuk
menjadi suatu produk jadi, suatu material akan melewati sebuah proses produksi
dan ketika terjadi keluhan kualitas produk oleh kosnumen perlu dilakukan usaha
identifikasi sumber variasi pada proses yang mengakibatkan cacat sehingga
perbaikan dan pengendalian yang dilakukan bias sistematis dan fokus.
PT. Surakarta
Sentosa Sejahtera adalah industry pemintalan benang yang memproduksi berbagai
jenis benang dari kapas untuk bahan dasar kain. Salah satu jenis varians
produknya yaitu TR 65/35 Ne1 45s mendapat keluhan
kualitas dari kosnumennya.oleh karena itu pada peneltian ini akan dilakukan
penelurusan sumber variasi pada proses dengan memperhatikan prioritas
karakterstik kualitas benang berdasarkan persepsi konsumen. Perbaikan dilakukan
dengan pendekatan Six Sigma yaitu Defini (pendefinisia), Measure (pengukuran),
Analyze (analisis), improve (perbaikan) dan control (pengendalian).
Hasil
pengolahan data memberikan informasi adanya tujuh karakterstik kritis (Critical
to Quality, CTQ) benang, dengan urutan dari yang paling kritis yaitu :
ketidakrataan benang, kekuatan benang, thin (benang tipis), nomor benang, thick
(benang tebal), twist (puntiran) dan nep (bintik benang). Untuk ketidakrataan
benang proses tekritis terjadi di mesin ring spinning dengan nilai sigma 4,22.
Selain itu, diketahui bahwa proses di ring spinning memiliki nilai Cpmd
sebesar 0,8285 dan Cpmk sebesar 0,9045, sehingga dapat diartikan
bahwa proses di mesin ini tidak memenuhi standar kapabilitas proses dan perlu
segera mendapat prioritas untuk perbaikan dan pengendalian.
Kata kunci : Karakterstik kritis, sumber varisi, metode Six
Sigma, kemampuan proses.
Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 085725363887
Tidak ada komentar:
Posting Komentar