BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di Taman Kanak – Kanak adalah “ suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.“
Taman Kanak – Kanak sebagai pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran anak usia 3 – 6 tahun yang sering disebut masa emas perkembangan. Di samping itu, pada anak usia ini anak – anak masih sangat rentan yang apabila penanganannya tidak tepat justru dapat merugikan anak itu sendiri.
Dalam kenyataannya minat belajar anak saat proses belajar mengajar sedang berlangsung belum optimal. Proses pembelajaran yang terjadi saat ini yaitu bermain sambil belajar seraya belajar sambil bermain.
Karena bermain adalah realisasi dari perkembangan diri dari kehidupan anak dapat tumbuh dan berkembang melalui berbagai kegiatan yang dilakukan anak pada waktu bermain dan melalui pengalaman anak dapat mengembangkan potensi – potensi yang dimilikinya melalui bermain. Selanjutnya dengan bertambahnya usia anak dapat dengan sadar menyerap stimulasi lingkungan dan mulai dapat mengorganisasikan serta melakukan generalisasi terhadap pengalaman yang diperoleh.
1.2 Masalah
Masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran dari judul yang telah dikemukakan adalah :
1. Keterbatasan adanya alat praga.
2. Kurangnya minat belajar.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah proses pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan ( PAKEM ) melalui permainan dari bahan sisa dapat membangkitkan minat anak kelompok A di Taman Kanak – Kanak Pembina 2.
2. Apakah penerapan PAKEM dapat meningkatkan kemampuan anak kelompok A di TK Pembina 2 dalam melakukan proses pemebelajaran.
1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan melalui permainan dari bahan sisa dapat membangkitkan minat anak.
2. Meningkatkan minat anak kelompok A di TK Pembina 2 Xxx dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Meningkatkan kemampuan anak untuk lebih aktif dan kreatif.
1.5 Manfaat
Dengan penelitian tindakan kelas melalui PAKEM, melalui permainan dari bahan sisa diharapkan terjadi perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran secara lebih rinci manfaatnya adalah :
- Bagi pesertas didik, diharapkan mereka dapat tertarik dan senang menngikuti proses pembelajaran sehingga timbul minat untuk bernain sambil belajar mereka dihadapkan pada gambar menarik yang sesuai dengan materi pembelajaran. Mereka akan lebih mengenal berbagai macam lambang bilangan dan gambar – gambar dan dapat menyebutkan kembali isi gambar tersebut . setelah mereka menggunakan alat praga diharapkan pula kegiatan belajar mengajar bila lebih hidup semula siswa itu aktif, sehingga hasil kegiatan belajar mengajar akan lebih baik dan kemampuan perubahan perilaku peserta didik akan lebih meningkat.
- Bagi guru, proses pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas mengajar, karena guru dituntut untuk menyusun program pembelajaran, kemudian harus menyiapkan berbagai gambar yang sesuai dengan bahan yang akan diajarkan. Guru juga akan lebih ringan di dalam melaksanakan tugas mengajarnya, karena yang lebih aktif adalah siswa dan guru hanya mengarahkan saja..
- Bagi sekolah, diharapkan dengan meningkatkan minat anak, dalam proses pembelajaran, siswa akan lebih tertarik, lebih semangat, lebih senang dan bergairah dalam belajar, sehingga hasil belajarnya pun akan lebih baik dari sebelumnya. Akhirnya diharapkan mutu pendidikan di sekolah dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa. E. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA
Bandung. PT. Remaja Rosdakarya
Balai Pustaka. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Suryadin Asyraf. 2007. Bahasa Indonesia Membaca Dan Menulis. Xxx : UBB Press
Untuk mendapatkan file lengkap hubungi HP. 0856 0196 7147
@ Thanks for information, really! I like this blog for all information!
BalasHapus