INTISARI
xxxxxxxxxxxxx, Analisis Kinerja Jalan Wirun - Palur Kabupaten Sukoharjo.
Pertumbuhan penduduk dan peningkatan arus lalu lintas yang cukup besar pada ruas Jalan Wirun - Palur mengakibatkan kemacetan lalu lintas dan penurunan di beberapa segmen jalan. Ruas Jalan Wirun - Palur adalah jalan kabupaten yang menghubungkan antara Kabupaten Sukoharjo dengan Kabupaten Karanganyar dan Kota Surakarta. Kondisi jalan umumnya mengalami retak-retak, lubang, dan amblas di beberapa segmen jalan, sehingga perlu ada penanganan ruas jalan tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kinerja jalan dari sisi tingkat pelayanan, mengidentifikasi kerusakan jalan yang mencakup jenis, luas, dan tingkat kerusakan jalan, mengetahui kondisi perkerasan jalan dengan PCI dan menetapkan jenis penanganannya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif. Penelitian dipusatkan pada masalah-masalah yang ada pada saat sekarang dengan mancari data-data primer dan sekunder. Data-data tersebut meliputi : peta lokasi, geometri jalan, CBR, kelandaian, curah hujan, tes pit, lalu lintas (jumlah dan komposisi kendaraan), kerusakan jalan (jenis, tingkat, dan kelas), dan lain-lain. Selanjutnya data yang dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisis. Ruas Jalan Wirun - Palur mempunyai terrain datar, lebar 6,00 m, lebar bahu 1,00m di kiri-kanan, dan panjang 4,50km. Nilai CBR = 6,5, dan curah hujan 1710mm/th. Konstruksi perkerasan bagian tengah lebar 4,00m. terdiri dari laston 5cm, lapen 10cm, batu pecah kelas B 8cm, kelas C 20cm. Konstruksi perkerasan bagian tepi lebar 1,00m. kiri-kanan berupa laston 10cm, batu pecah kelas B 15cm, kelas C 20cm. Pada jam sibuk jumlah kendaraan 1819 kendaraan/jam yang terdiri dari kendaraan ringan, menengah, berat, sepeda motor, dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,429, kecepatan 52,92 km/jam dan jalan termasuk dalam skala interval tingkat pelayanan B, nilai PCI rata-rata sebesar 50 yang termasuk kondisi jalan sedang (fair). Penanganan kerusakan jalan dilakukan dengan laburan aspal setempat, penambalan lubang, dan perataan. Pada bagian tepi ada sebesar 6,735 dan pada bagian tengah ada sebesar 6,096, sedangkan ITP perlu 5 tahun sebesar 8,10, maka diperlukan overlay dengan laston tebal 5cm.
Kata kunci : Kapasitas, PCI, Derajat kejenuhan
DAFTAR PUSTAKA
_______________ , 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, PT. Bina Karya, Bandung.
_______________ , 1996, Guide For Design Of Pavement Structures
_______________, 1995, Petunjuk Teknik Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Kabupaten, Direktorat Jenderal Bina Marga.
_______________, 1990. Spesifikasi Standar Perencanaan Geometrik Jalan Luar Kota
_______________ , 1987, A Guide To The Visual Assessment Of Pavement Condition.
_______________, 1982, A Guidelines and Procedures For Maintenance Of Airport Pavement.
_______________ , 1980. Undang-undang Republik Indoesia Nomor 13 Tahun 1980. Dirjen Bina Marga. Jakarta.
Hobbs, F.D. 1995. Perencaan Teknik Lalu Lintas. Terjemahan Suprapto Dan Waldiyono. UGM Yogyakarta.
Sukirman, S. 1994. Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Nova. Bandung. Sukirman, S. 1993. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Nova. Bandung.
Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Edisi ke-2. Bandung: Penerbit ITB.
Transportation Research Council Highway. 1995. Highway Capacity Manual. Washington DC.
Widodo, S., 2004. Manajemen Prasarana Transportasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Udah tak call mas
BalasHapusideskripsi.com