HP. 0856-0196-7147

PENCARIAN

Minggu, 30 Oktober 2011

PTK SD 015 : PEMBELAJARAN TEMATIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD NEGERI 034 SAMARINDA ULU


 

ABSTRAK

xxxxxxxxxxxxxxxxxxi, Pembelajaran Tematik Sebagai Upaya meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 3 SD Negeri 034 Samarinda Ulu. Dibimbing oleh Bapak Drs. Azainil, M. Si dan Bapak Drs. Kukuh, M. Pd.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 SD Negeri 034 Samarinda Ulu melalui pembelajaran Tematik pada pokok bahasan operasi hitung bilangan dan pengukuran.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 034 Samarinda Ulu tahun pembelajaran 2006/2007 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas 3 berjumlah 34 siswa dan objek penelitian adalah pembelajaran Tematik.
Instrumen pengumpulan data berupa tugas, tes hasil belajar dan observasi. Tugas berupa tugas kelompok dan tugas individu. Tugas kelompok adalah lembar kegiatan siswa yang dikerjakan di sekolah dan tugas individu adalah tugas yang dikerjakan di rumah. Tes hasil belajar dilaksanakan setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada setiap siklus. Observasi dilaksanakan pada setiap pertemuan dan selama pembelajaran berlangsung. Siklus I, II, III, dan IV masing-masing dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan dua kali pembelajaran dan satu kali tes hasil belajar. Soal tes hasil belajar pada setiap siklus berbentuk uraian. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif berupa rata-rata, persentase, dan grafik. Yang bertindak sebagai pelaksana pembelajaran adalah peneliti, sedangkan sebagai observator adalah guru matematika kelas 3 SD Negeri 034 Samarinda Ulu.
Hasil analisis data menunjukkan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklus. Nilai hasil belajar diperoleh dengan menganalisis data berupa nilai tugas kelompok, nilai tugas individu dan nilai tes akhir siklus. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar dijadikan sebagai nilai dasar bagi siklus II, yaitu 55,23 menjadi 60,27 dengan rata-rata poin peningkatan 17,06 (cukup). Dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan dari 60,27 menjadi 65,91 dengan poin peningkatan 19,41 (cukup). Demikian juga dari siklus III ke siklus IV mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai hasil belajar 65,91 menjadi 75,09 dengan rata-rata poin peningkatan 21,76 (baik). Aktivitas guru pada siklus I dinilai cukup, siklus II, III dan IV dinilai baik. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I dinilai kurang, siklus II dinilai cukup, siklus III dan siklus IV dinilai baik.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran Tematik hasil belajar matematika siswa kelas 3 SD Negeri 034 Samarinda Ulu mengalami peningkatan.


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Ketentuan Umum Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Pra Sekolah, Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Ketentuan Umum Pengembangan Sistem Penilaian Hasil Belajar Berbasis Kompetensi Siswa SMP. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. Penyusunan Pembelajaran Tematik. Magelang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004.  Model Silabus Kurikulum Sekolah Dasar Kelas 3, 4, 5 dan 6 Tahun 2004. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pedoman Pembuatan Hasil Belajar SMP. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dianawati, A. 2006. IPAL (Ilmu Pengetahuan Alam Lengkap) SD. Jakarta: Kawan Pustaka.
Haryanto. 2004. Sains untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sukayati, dkk. 2004. Pembelajaran Tematik Di SD Merupakan Terapan Dari Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Depdiknas.
Suparno, As. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sutirjo dan Mamik,S. I. 2005. Tematik, pembelajaran efektif dalam kurikulum 2004. Malang: Bayumedia.
Suyati dan Khafid,M. 2004. Matematika SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
Syamsuddin. 1996. Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tim Bina Karya Guru. 2004. Bina Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas III. Jakarta: Erlangga
Tim Bina Karya Guru. 2004. Terampil Berhitung Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas III. Jakarta: Erlangga.
Tim Penulis. 2006. Model Silabus Tematik SD Kelas 3. Jakarta: Grasindo.
Tim PPPG Matematika. 2005. Pembelajaran Tematika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Ungu, N. K. 2006. Pengajaran Dengan Metode Tematik Sebagai Upaya Pengintegrasian Nilai-Nilai Iman dan Taqwa. Magelang: Universitas Tidar Magelang.
Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 0856-0196-7147



Jumat, 28 Oktober 2011

PTK SD 007 : UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR I P A MENGGUNAKAN METODE PERCOBAAN DAN PENGELOMPOKAN DISKUSI DENGAN STAD (Student Team Achievement Divicion) DI KELAS V SD NEGERI 1 KALISORO KABUPATEN KARANGANYAR


 ABSTRAK


Proses Pembelajaran adalah kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif tersebut mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan sumber belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Harapan yang ada pada setiap guru adalah bagaimana materi pelajaran yang disampaikan kepada anak didiknya dapat dipahami secara tuntas. Untuk memenuhi harapan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah, karena kita sadar bahwa setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda baik dari segi minat, potensi, kecerdasan dan usaha siswa itu sendiri. Dari keberagaman pribadi yang dimiliki oleh siswa tersebut, kita sebagai guru hendaknya mampu memberikan pelayanan yang sama sehingga siswa yang menjadi tanggung jawab kita di kelas itu merasa mendapatkan perhatian yang sama. Untuk memberikan pelayanan yang sama tentunya kita perlu mencari solusi dan strategi yang tepat, sehingga harapan yang sudah dirumuskan dalam setiap Rencana Pembelajaran dapat tercapai.
Berdasarkan pengamatan atau observasi pendahuluan yang peneliti lakukan, ditemukan bahwa siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Kalisoro dalam melaksanakan diskusi kelas jarang sekali mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, apalagi mengajukan saran. Karena aktivitas siswa yang rendah itu, hasil belajar yang diperoleh juga menjadi rendah. Hal ini dapat kita lihat dari nilai rata-rata hasil ujian semester ganjil kelas tahun pelajaran 2007/2008. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain rendahnya perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran IPA. Guru sering memberikan pelajaran dalam bentuk ceramah dan tanya-jawab, sehingga siswa tidak terangsang untuk mengembangkan kemampuan berfikir kreatif.
Sumber data dikumpulkan dari siswa, guru dan dokumen yang terlibat dalam penelitian. Jenis data yang didapatkan adalah data kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari:, hasil observasi terhadap pelaksana proses pembelajaran, hasil wawancara dan hasil belajar. pada pra penelitian, siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga Analisis data dilakukan melalui teknik analisis deskriptif  kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode diskusi dengan percobaan menggunakan pembagian kelompok dengan STAD (Student Team Achievement Divicion) dapat meningkatkan Interaksi pembelajaran siswa dalam pembelajaran materi IPA hal ini dapat dilihat dari perstasi siswa baik secara pribadi maupun secara kelompok, dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa tingkat ketuntasan semakin meningkat diimbangi dengan meningkatnya rata-rata kelas. .

Kata kunci : Proses belajar mengajar, tehnik pembelajaran, percobaan, STAD.

 
DAFTAR PUSTAKA

Arifin Zaena. (1990). Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung : Remadja Karya
Choiriyah, Siti (2006). Acuan Pengayakan Ilmu Pengetahuan Alam . Solo : Sindhunata
Gredler, Margaret E. Ball, (1991). Belajar dan Membelajarkan, Jakarta : Rajawali
Supono, dkk (19760, Energi Gelombang Medan I. Jakarta : Balai Pustaka.
Suryadi, Didi. (1997). Alat Peraga dan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam . Jakarta : Ditjen Dikdasmen D2 Karunika UT
Winkel. W.S (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia 
Yohanes Surya (1997), Olympiade, Jakarta : Galaxy.
Daniel Muijs dan David Reynolds 2000. EffectiveTteaching Teori dan Aplikasi ( Edisi ke -2 ) Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Gagne, Robert M and Leslie J. Briggs, 1978. Principles of Instructional Design. 2nd Ed, New York : Holt Rinehart and Winstons.



Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 0856-0196-7147
 
 

PTK SD 006 : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING LEARNING) PADA POKOK BAHASAN PEREDARAN DARAH BAGI SISWA KELAS V SEMESTER I IPA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALISORO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2007/2008


 ABSTRAK


Upaya untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berhubungan baik dari diri siswa atau dari luar siswa. Beberapa masalah yang berhubungan dengan upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi IPA antara lain: siswa, guru, suasana kelas dan penerapan strategi pembelajaran. Selain itu masih banyak lagi masalah yang dapat dikemukakan dan yang herhubungan dengan upaya meningkatkan pemahaman siswa dalam mengikuti pelajaran IPA pada materi peredaran darah pada manusia..
Masalah utama dalam pembelajaran IPA ialah mencari metode atau model pembelajaran yang dapat menyampaikan materi pelajaran secara tepat, yang memenuhi muatan tatanan nilai, agar dapat diinternalisasikan pada diri siswa, sehingga siswa mampu mengimplementasikan hakekat nilai dalam kehidupan sehari-hari. Mata Pelajaran IPA tingkat Sekolah Dasar (SD) kelas V merupakan merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yaitu suatu Ilmu yang mempelajari gejala dan peristiwa atau fenomena alam serta berusaha untuk mengungkap segala rahasia dan hukum semesta.Objek IPA meliputi mempelajari karakter, gejala dan peristiwa yang terjadi atau terkandung dalam benda - benda mati atau benda yang tidak melakukan pengembangan diri.
Sumber data dikumpulkan dari siswa, guru dan dokumen yang terlibat dalam penelitian. Jenis data yang didapatkan adalah data kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari:, hasil observasi terhadap pelaksana proses pembelajaran, hasil wawancara dan hasil belajar. pada pra penelitian, siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga Analisis data dilakukan melalui teknik analisis deskriptif  kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode pembelajaran kontektual CTL (contextual teaching and learning) dengan metode percobaan dapat meningkatkan Interaksi pembelajaran siswa dalam pembelajaran materi IPA hal ini dapat dilihat dari prestasi siswa, dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa tingkat ketuntasan semakin meningkat diimbangi dengan meningkatnya rata-rata kelas.  

Kata kunci : Proses belajar mengajar, metode pembelajaran, percobaan, kontektual, CTL (contextual teaching and learning).


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 1998. Evaluasi Instruksional Prinsip dan Prosedur. Bandung : CV Karya

Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Jakarta: Rineka Cipta.
Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. University Press
Johnson, Elaine B. 2006. Contextual Teaching and Learning. Bandung : Mizan Learning Center (MLC)
Lie, Anita. 2008. Cooperatif Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
Martinis Yamin. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.
Melvin K. Silberman. 2004. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktiv. Bandung: Nusamedia
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nurhadi. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.
Slavin, Robert. 1994. Cooperatif Learning. (Terjemahan Agus Susanto). Boston University
Sudjana, Nana. 1998. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Usman, Moh. Uzer dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Umaedi. 2002. Pendekatan Kontekstual. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 0856-0196-7147






Kamis, 27 Oktober 2011

PTK SD 005 : UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN SISWA TERHADAP MATERI PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SEQIP DI KELAS 5 SD NEGERI 01 KALISORO TAWANGMANGU TAHUN PELAJARAN 2008/2009


 

ABSTRAK


Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangat penting dan menonjol dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu pendidikan di sekolah memegang peranan penting dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara optimal dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara optimal seperti yang diharapkan. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan. Dalam proses belajar mengajar tersebut guru menjadi pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.
Proses belajar mengajar kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Kalisoro Tawangmangu terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dalam materi alat-alat pencernakan manusia dalam 2 kali ulangan rata – rata hanya 10 siswa dari 29 siswa yang mencapai penguasaan materi sebesar 70% ke atas. Selama pembelajaran berlangsung siswa tidak termotivasi untuk penjelasan guru karena guru dalam mengajar tidak melibatkan siswa secara aktif, bahkan sering guru memberi pertanyaan pada akhirnya guru sendiri yang menjawab. Hal tersebut terlihat bahwa pelajaran didominasi oleh guru dan penjelasan guru kurang didukung dengan metode yang sesuai dan menarik perhatian siswa.
Sumber data dikumpulkan dari siswa, guru dan dokumen yang terlibat dalam penelitian. Jenis data yang didapatkan adalah data kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari:, hasil observasi terhadap pelaksana proses pembelajaran, hasil wawancara dan hasil belajar. pada pra penelitian, siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga Analisis data dilakukan melalui teknik analisis deskriptif  kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa tehnik pembelajaran dengan menggunakan media SEQIP misalnya : peta dapat meningkatkan Interaksi pembelajaran siswa dalam pembelajaran materi IPA dan memperkecil tingkat kesulitan siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan dan mengemukakan gagasan dalam proses pembelajaran,  sehingga dapat meningkatkan kualitas/mutu interaksi pembelajaran dalam  proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Kata kunci : Interaksi pembelajaran, tehnik pembelajaran, media SEQIP.


DAFTAR PUSTAKA

 Arifin Zaena. (1990). Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung : Remadja Karya
Haryono, (2004), Buku Sains kelas IV, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Tim Tunas Sains, (2004), Muchtar Kasmuri, Buku Sains  kelas V, Yudistira, Jakarta.
Gredler, Margaret E. Ball, (1991). Belajar dan Membelajarkan, Jakarta : Rajawali
Winkel. W.S (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia 

Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 0856-0196-7147

PTK SD 004 : UPAYA PERBAIKAN PEMBELAJARAN MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MATERI POKOK PERUBAHAN ENERGI PANAS DAN LISTRIK SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SDN TETER SIMO DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA DAN METODE DEMONSTRASI



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
            Keberhasilan dari suatu kegiatan sangat ditentukan oleh perencanaannya. Apabila perencanaan suatu kegiatan dirancang dengan baik, maka kegiatan akan lebih mudah dilaksanakan, terarah serta terkendali.
             Menurut Winarno (2003:6), perencanaan pembelajaran berperan sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan efisien dan efektif. Dengan perkataan lain perencanaan pembelajaran berperan sebagai skenario proses pembelajaran. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran hendaknya bersifat luwes (fleksibel) dan memberi kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikannya dengan respon siswa dalam proses pembelajaran sesungguhnya.
             Kegiatan mengajar merupakan upaya kegiatan menciptakan suasana yang mendorong inisiatif, motivasi dan tanggung jawab pada siswa untuk selalu menerapkan seluruh potensi diri dalam membangun gagasan melalui kegiatan belajar sepanjang hayat. Gagasan dan pengetahuan ini akan membentuk ketrampilan, sikap dan perilaku sehari-hari sehingga siswa akan berkompeten dalam bidang yang dipelajarinya.

            Ada kalanya dalam memberikan materi pelajaran kepada anak didik tidak selalu berjalan lancar sesuai dengan perencanaan atau gagal. Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan dalam memberikan materi pelajaran. Dari faktor anak, tingkat intelegensi dan latar belakang anak didik yang berbeda-beda menyebabkan hasil pembelajaran yang tidak sama pula. Sedangkan penyebab lain dari pihak guru adalah cara penyampaian materi yang dianggap anak didik sulit memahaminya, kurangnya media pembelajaran, metode pembejaran yang salah, sehingga tujuan pembelajaran kepada anak didik tidak mengenai sasaran, dan masih banyak lagi sebab-sebab kegagalan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.
             Dengan adanya kegagalan dalam memberikan materi pelajaran kepada anak didik, penulis menggunakan hal ini sebagai dasar dalam usaha memperbaiki pembelajaran. Penulis mencoba memperbaiki pembelajaran melalui prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sesuai dengan karakteristik PTK yaitu adanya masalah dalam PTK dipicu oleh kesadaran pada diri guru bahwa praktek yang dilakukan di kelas mempunyai masalah yang harus diselesaikan dan ditindaklanjuti agar terjadi perubahan pada keberhasilan anak didik. Penulis melakukan PTK yang diawali dengan refleksi diri, mengidentifikasi permasalahan pembelajaran dengan bantuan teman sejawat.
             Menurut Hardjodipuro dalam Basuki Wibawa (2003 : 7) berpendapat bahwa PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan.
             Seperti halnya penulis melakukannya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan materi pokok perubahan energi panas dan listrik. Kegagalan penulis dalam pembelajaran mata pelajaran IPA ini ditandai dengan rendahnya nilai yang diperoleh siswa pada akhir pembahasan materi.
             Pada mata pelajaran IPA, dari 13 siswa yang tuntas dalam materi ini sebanyak 5 siswa apabila dipersentase adalah 38%, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 8 siswa atau 62%.
             Beban tanggung jawab untuk menuntaskan keberhasilan pembelajaran siswa, penulis menindaklanjuti dari refleksi dan menentukan fokus perbaikan untuk mata pelajaran IPA. Pada siklus I adalah dengan demonstrasi dan diskusi tentang perubahan energi panas dan listrik. Penggunaan media pembelajaran juga diberikan yang berhubungan dengan perubahan energi panas dan listrik seperti bel, setrika, kipas angin dan lain sebagainya. 

 B.   Rumusan Masalah

            Penulis merumuskan identifikasi masalah yang dihadapi untuk mata pelajaran IPA yaitu:

             Pada pembelajaran IPA di kelas IV dengan materi pokok Perubahan energi panas dan listrik, ternyata setelah diadakan tes pada akhir pembahasan, ternyata hanya 5 siswa yang tuntas atau 38%, sedangkan 8 siswa atau 62% tidak tuntas.

            Dari perolehan hasil belajar siswa yang rendah itu dapat diidentifikasi permasalahannya yaitu :

1.      Siswa belum memahami tentang terjadinya perubahan energi listrik.

2.      Perlu penjelasan yang rinci tentang perubahan energi listrik.

3.      Menggunakan alat peraga berupa benda nyata sebagai contoh dari adanya perubahan energi listrik.

             Ketiga permasalahan itu merupakan alternatif dari sekian banyak temuan yang muncul selama pembelajaran berlangsung. Atas dasar temuan permasalahan itu, penulis dapat merumuskan masalah dalam pembelajaran sebagai berikut :

1.      Mengapa siswa belum dapat memahami perubahan energi listrik?

2.      Metode apa yang tepat untuk membelajarkan tentang perubahan energi listrik?

3.      Alat peraga apa yang akan harus digunakan ?


DAFTAR PUSTAKA

Asmawi Zainul, Agus Mulyana. 2005. Tes dan Asesmen di SD.  Jakarta : Universitas Terbuka.
Basuki Wibawa. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas Dirjend Pendidikan Dasar Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.
Hariyanto. 2004. IPA 2. Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta : Erlangga.
Mangatur Sinaga. 2004. Matematika Kelas IV. Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta : Yudistira.
Safari. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas Dirjend Pendidikan Dasar Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.
Suciati, dkk. 2005. Belajar dan Pembelajaran 2.  Jakarta : Universitas Terbuka.
Tim IPA. 2004. IPA Kelas IV. Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta : Yudistira.
Udin S. Winata. Putra. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.
Wardani I.G.A.K. Siti Julaecha. Ngadi Marsinah. 2005. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas Terbuka.
Wardani I.G.A.K. Wihardit K. Noehi Nasution. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.

Untuk mendapatkan file lengkap hubungi HP. 085 725 363 887

SP 006 : HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN KEBERHASILAN PEMBANGUNAN FISIK DI DESA NGADIROJO LOR KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI


 ABSTRAK


Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan apakah ada Hubungan antara Partisipasi Masyarakat dengan Keberhasilan Pembangunan Fisik di Desa Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri.
Penelitian ini menggunakan dna variabel yaitu partisipasi masyarakat sebagai variabel independent dan pembangunan fisik sebagai variabel dependent. Indikator dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
Penyertaan mental dan emosi di dalam suatu situasi kelompok yang mendorong mereka guna menyumbangkan daya pikiran dan perasaan mereka bagi tercapainya tujuan organisasi dan bersama-sama bertanggung jawab terhadap organisasi.
Indikator dari partisipasi masayarakat : Keikutsertaan dalam proses pembuatan keputusan dilandasi dengan kesadaran, pelaksanaan pembangunan dengan penuh rasa tanggung jawab, keterlibatan dalam memetik hasil dan memanfaatkan pembangunan serta berkeadilan.
Keberhasilan pembangunan fisik desa adalah proses perubahan yang kontinu dan terus menerus ke arah keadaan yang lebih baik.
Indikator dari pembangunan fisik desa adalah pembangunan untuk kepentingan masyarakat desa, subjek dan objek Pembangunan fisik Desa, peranan tokoh masyarakat Desa dan Kelembagaan Desa.
Teknik penelitian ini menggunakan rumus Korelasi Tata Jenjang Spearman. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Kepala Keluarga di Desa Ngadirojo Lor Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri sedangkan sampel pada tiap-tiap wilayah mendapatkan perimbangan yang sama dengan populasi yang ada pada wilayah tersebut yaitu sebesar 5% dari besar populasi 5 % X 1009 kepala keluarga = 50,45 dibulatkan menjadi 50 kepala keluarga sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner dan dokumentasi.
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus Korelasi Tata Jenjang Spearman ( rs) diperoleh hasil 0,484. Hasil tersebut merupakan angka positif yang berada di antara 0 - + 1. Untuk mengetahui signifikansi hasil perhitungan koefisien ( rs ) digunakan rumus t test yang hasilnya 4,668. Hasil ini kemudian dikonsultasikan dengan t tabel dengan taraf signifikansi 99% yaitu 2,701 yang ternyata hasil dari t test lebih dari t tabel atau 4,668 > 2,701.
Dengan demikian maka hipotesis yang penulis ajukan “ Ada Hubungan Antara, Partisipasi Masyarakat Dengan Keberhasilan Pembangunan Fisik Di Desa Ngadirojo Lor Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri.” dapat diterima dan terbukti kebenarannya.

DAFTAR PUSTAKA
 Achmadi, Pedesaan Fokus Pembangunan, Prosma, LP3ES No.3 Tahun IV-Jakarta, 1976.
Alex S. Nitisemito, Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988.
Bintoro Tjokroamijoyo, Perencanaan Pembangunan, CV. Mas Agung, Jakarta, 1986.
Departemen Penerangan RI, Pembangunan Desa Dalam Pelita Ketiga, Seksi Penerbit, Fak.Sos Pol UGM, Yogyakarta, 1987
Ensiklopedia Indonesia, Ichtiar Baru Van Hoevee, Jakarta, 1980.
Hartoyo, Pembangunan Masyarakat Desa, Karunika, Jakarta, 1986.
I Nyoman Baratha, Desa Masyarakat dan Desa Pembangunan, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1982
Ismid Hadad, Pengantar Redaksi, Prisma, Jakarta, 1973.
Koentjoroningrat, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, Rineka. Cipta, Jakarta, 1987
Lemhanas, Pembangunan Nasional, Balai Pustaka, Jakarta, 1997.
Masri Singaribun, Metodologi Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1983.
Pemerintah Daerah Wonogiri, Badan Perwakilan Desa, Giri: Tunggal, Wonogiri, 2000
Projudi Atmosudirdjo, Pengambilan Keputusan, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1982
Soekadi Darsowiryono, Hubungan Kerja Manusiawi, Fakultas Sosial Politik Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 1986.
Suharto, Bimbingan dan Penyuluhan, FKIP UNS, Surakarta 1990.
Sutj1pto Wirosoedjono, Partisipasi dan Mobilitas, Departemen Sosial RI, Jakarta, 1979.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Andi Offset, Yogyakarta, 2000
Sri Widadi, Statistik Inferensial, FKIP UNS, Surakarta, 1986.
Talizhiduhu dan B. Simanjuntak. Pengembangan Masyarakat, Bina Aksara, Jakarta 19878
W. Gulo, Dasar-dasar Statistik Sosial, Sayta Wacana, Semarang, 1983

Untuk mendapatkan file lengkap hubungi HP. 085 725 363 887




Senin, 24 Oktober 2011

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi Karyawan Di PT Radio Swakarsa Megantara Bandung


 


ABSTRAK 


       Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan kepemimpinan, bagaimana tingkat motivasi karyawan, dan sejauh mana pengaruh penerapan kepemimpinan terhadap motivasi karyawan. Penelitian ini dilaksanakan di PT Radio Swakarsa Megantara Bandung.
       Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dan verifikatif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, observasi, studi  kepustakaan, dan analisis dokumen. Sampel yang diambil yaitu dari populasi karyawan PT Radio Swakarsa Megantara Bandung sebanyak 36 orang. Teknik pengolahan data dan analisis yang digunakan menggunakan korelasi Rank Spearman serta uji statistik t untuk menguji hipotesis dengan tingkat keyakinan 95 %. Adapun koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh kepemimpinan yang diterapkan  terhadap motivasi karyawan.
       Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa kepemimpinan di PT Radio Swakarsa Megantara sudah diterapkan dengan baik. Hal ini terlihat pada tanggapan positif responden untuk setiap indikator dari sub variabel kepemimpinan. Tingkat motivasi karyawan pun tergolong tinggi yang ditunjukkan oleh kriteria jawaban responden pada skor 19–24 dimana skor ini berada pada kategori Motivasi Tinggi dan tidak adanya jawaban responden yang berada pada kategori Motivasi Sedang, Rendah, ataupun Sangat Rendah. Dengan tingkat keyakinan 95 % dihasilkan nilai uji t sebesar 1,7669 yang berarti bahwa t hitung > t table (1,7669 > 1,6883) sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang rendah tapi pasti dari penerapan kepemimpinan terhadap motivasi karyawan yaitu sebesar 8,41 %. Hal ini berarti bahwa 91,59 % motivasi karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
 

DOWNLOAD FULL        
 




Kd 004 : PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL TERHADAP HIGIENIS MENSTRUASI PADA PEKERJA WANITA di PT. LAWU BUSANATAMA TEXTILE SURAKARTA



ABSTRAK

xxxxxxxxxxx, 2003. PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL TERHADAP HIGIENIS MENSTRUASI PADA PEKRJA WANITA di PT. LAWU BUSANATAMA TEXTILE SURAKARTA.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh tingkat pendidikan rendah dan menengah terhadap higienis menstruasi pada pekerja wanita di PT. Lawu Busanatama Textile Surakarta.

Jenis penelitian ini adalah penelitian epidemiologi analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Besar populasi dalam penelitian ini adalah 525 orang berjenis kelamin perempuan. Sampel diambil secara purposive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 40 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang diisi oleh responden. Dan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan formal terhadap higienis menstruasi pada pekerja wanita dilakukan pengujian statistik dengan uji Kai Kuadrat.

Dari hasil analisis diperoleh nilai X2 hitung sebesar 0,4396 sedangkan X2 tabel pada α = 0,05 dan db=1 adalah 3,84. Jadi X2 hitung < X2 tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh antara tingkat pendidikan formal terhadap higienis menstruasi pada pekerja wanita di PT. Lawu Busanatama Textile Surakarta.


Kata kunci : tingkat pendidikan formal - higienis menstruasi.


DAFTAR PUSTAKA
 
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, (1991). Ilmu Pendidikan. PT. Rineka Cipra Jakarta. pp: 9-224.
Anonima, (1999). Alternatif Cegah Infeksi Vagina. http://hanyawanita.com/health_sex/health/artikel160.html
Anonimb, (2000). Memelihara dan Merawat Organ Reproduksi Perempuan. http://www.nt.ngo.or.id/pkb/pkbjabar/mcr/tips/memeliharaorgan.htm
Anonimc, (2001). Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja. Cerita Remaja Indonesia-Situs Informasi Kesehatan Seksual dan Sosial Remaja. http://www.bkkbn.ngo.id/nqweb/ceria/mb/kesehatanreproduksi.html
Anonimd, (2002). Halaman Tips Cara Merawat Organ Perempuan. http://nt.ngo.or.id/pkbi/pkbjabar/mcrltips/memelihara organ.htm
Anonime, (2002). Keputihan. http://www.anispharmacv.com/keputihan.htm
Anonimf, (2002). Mitos-mitos Seputar Menstruasi. http://nt.ngo.or.id/pkbi/ pkbjabar/ mcr/mitos-mitos seputar menstruasi.htm
Anonimg, (2002). Perawatan dan Pemeliharaan Organ Reproduksi. Ajang Konsultasi Biar Gak Salah Jalan. http://www.cni.co.id/infocantik.htm
Anonimh, (2002). Seputar Menstruasi. Ajang Konsultasi Biar Gak Salah Jalan.http://www.konsektasivirtualave.net/tips/seputarmenstruasi.htm
Bertha Herlina, (2002). Bilas Vagina, bermanfaatkah? http://www.kalbe. co.id/kalbe.BA94ABE493347256B48014A616?openFarma/kalbe.nsf/ news 01/9DC3F
Bhisma Murti, (1996). Penerapan Metode Statistik Non-Parametrik dalam Ilmu-ilmu Kesehatan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. pp: 38-53.
B. S. Mardiatmadja, (1986). Tantangan Dunia Pendidikan. Kanisius. Yogyakarta. pp: 1-94.
Departemen Kesehatan RI, (1993). Pedoman Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Kerja Wanita. Ditjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Dit Bina Peranserta Masyarakat. Jakarta. pp: 3-38.
Farida Mutiarawati, Tri Agustina, Sabarinah B. Prasetyo dan Siti Dhvanti WisnuWardhani, (1997). Higienis Menstruasi pada Perempuan Pengunjung Rumah Sakit di Tangerang dan Subang. Kumpulan Makalah Kesehatan Reproduksi Remaja. pp: 168-179.
Ganong, W. F., (1995). Fisiologi Kedokteran. Edisi 14. EGC. Jakarta. p: 416.
Gloria, Guntoro Utamadi dan Tito, (2000). Kesehatan Seksual? Apa Tuh?. Maunya Anak Muda, http://www.gloria.net.org/Mau/Kliping/Klipkes. Html
Guntoro Utamadi, (2001). Memilih Pakaian dalam. Merawat Organ Reproduksi Cewek. http://www.gizi.net/cgi bin/berita/fullnews.cgi? Newsid100158631, 21675,
Guyton and Hall, (1999). Fisiologi Wanita Sebelum Kehamilan dan Hormon­Hormon Wanita. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. EGC. Jakarta. p: 1294.
Handokoa, (2000). Infeksi Vagina. http://www.handoko.net/keluarga.org/ke­luarga.org/infeksi vagina.html
Handokob, (2000). Macam-macam Infeksi Vagina. http://www.handoko.net/ keluarga.org/infeksi vagina2.shtml
Handrawan Nadesul, (2000). 10 Yang Patut diketahui Tentang Keputihan. http://www.tabloidnova.com/tips.asp?nomor=641&tahun terbit=XIII
Junita Indarti, (2001). Keputihan pada Perempuan. http://www. kompas.com/ kompas cetak/0107/01/IPTEK/kese22.htm
M. Ngalim Purwanto, (1988). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. CV. Remadja Karya. Bandung. p: 12.
Mohammad Jusuf Hanafiah, (1999). Haid dan Siklusnya. Ilmu Kandungan Sarwono Prawirohardjo. Edisi 2. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta. pp: 103-105.
Muda, (1999). Menjaga Kesehatan Alai Reproduksi. http://www. handoko. net/ keluarga.organisasi/jaga alatreproduksi.shtml.
Sarwono, Sarlito W, (1989). Anatomi dan Proses Faalan Alat Kelamin Wanita. Psikologi Remaja. Edisi 1. CV. Rajawali. Jakarta. pp: 64-67.
Siswono, (2001). Merawat Organ Reproduksi Cewek. http://www.aia.netcgi bin/beritalfullnews.cgi?newsid100158631,21675,
Soegarda Poerbakawatja, (1970). Pendidikan Dalam Alam Indonesia. Merdeka. PT. Gunung Agung. Jakarta. p: 1.
Soetari Imam Barnadib, (1973). Pengantar Ilmu Pendidikan. FIP-IKIP Yogyakarta. p: 15.
Sutrisno Hadi, (1996). Statistik. Edisi I. Andi Offset. Yogyakarta. pp: 316­346.
Temazaro Zega, (1999). Persepsi Ibu Rumah Tangga Terhadap Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja. Tesis, Program Pasca Sarjana UGM Yogyakarta. pp: 21-70.
Wisnoe Wardhana, (1970). Ilmu Pendidikan. Yayasan STO. Yogyakarta. p: 49.
WHO, (1992). Pendidikan Kesehatan. FIB dan Universitas Udayana. p: 8.

Untuk mendapatkan file lengkap hubungi HP. 085 725 363 887




Kd 001 : PERBEDAAN USIA MENOPAUSE ANTARA WANITA PENGGUNA KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTERON DAN PENGGUNA KONTRASEPSI DALAM RAHIM


 ABSTRAK


xxxxxxxxxxx, 2006, Perbedaan Usia Menopause antara Wanita Pengguna Kontrasepsi Suntik Progesteron dan Kontrasepsi Dalam Rahim

Menopause merupakan suatu fase normal dari kehidupan seorang wanita yang dapat menimbulkan depresi dan stres. Sedangkan kontrasepsi adalah suatu cara atau alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Kontrasepsi masih digunakan terutama di negara-negara berkembang, seperti Indonesia untuk mengendalikan jumlah pertumbuhan penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan usia menopause pada penggunaan kontrasepsi Suntik progesterone dan kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
Jenis penelitian ini adalah jenis survey epidemiologis analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini ditujukan kepada wanita menopause yang mempunyai riwayat sebagai pengguna kontrasepsi suntik progesteron atau pengguna kontrasepsi dalam rahim dan bertempat tinggal di kecamatan Banjarsari, Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara quota sampling, dengan besar sampel 30 wanita pengguna kontrasepsi suntik progesterone dan 30 wanita pengguna kontrasepsi dalam rahim. Data diambil melalui wawancara dengan kuesioner yang dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober ­2 November 2006.
Data yang didapat lalu dianalisa dengan uji statistik, yaitu uji t dan melalui perhitungan SPSS versi 11.0, diperoleh hasil t = -5,888 dan p = 0,000..
Sehingga dapat disimpulkan bahwa memang terdapat perbedaan usia menopause antara wanita pengguna kontrasepsi suntik progesterone dan wanita pengguna kontrasepsi dalam rahim di daerah kecamatan Banjarsari, Surakarta dan perbedaan tersebut bermakna secara statistik.

Kata kunci: Menopause-Kontrasepsi suntik progesteron-AKDR

 
DAFTAR PUSTAKA

Agus; S. (2004). Perkembangan Teknologi Kontrasepsi terkini : Metode Hormonal Bagi Perempuan. Seminar Contraceptive Technology Update. Surakarta.
Affandi, B. (1991). Kontrasepsi dalam Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Jakarta: Gramedia. Hal: 905-33.
Affandi, 13. (1997). Masalah Kesehatan Pada Menopause. No.9. Tahun XXIII. Jakarta : Medika. Ha1 : 726-8.
Andalan. (2006). Sekilas tentang Kontrasepsi. Jakarta : DKT Indonesia.
Anonim. (2006). Kelebihan dan Kekurangan Kontrusepsi. www.minggupagi.com.artizle.plip?sid=95178. (10 September 2006).
BKKBN. (1994). Informasi Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:BKKBN.
BKKBN. (2005). Hasil Penelitian Prevalensi Peserta KB Menurut Metode Kontrasepsi. Jakarta : BKKBN.
Cunningham,FG. (1995). Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta : EGC.
Dewata, L. (1986). Perkembangan Pemakaian Kontrasepsi dan Permasalahannya. Simposium Forum Perkembangan Baru dan Kemajuan Terakhir Obstetri & Ginekologi. Surabaya.
Guyton AC, Hall J1:. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC
Herman, MJ. (1996). Pemanfaatan Hormon dalam Kontrasepsi. Majalah Cermin Dunia Kedokteran. No. 112.
Irawati, T. (1995). Menopause. Konpas. Hal : 3.
Joedosepoetro, S. (1997). Tumor Jinak Pada Alat Genital. Buku Ilmu Kandungan. Edisi 2. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Leman, M. (2006). Monopause & Hormone Replacement Therapy (HRT). http://eyberwomen.ebn.net.detik.asp?kategori.Health&newsno=75 A . (11 September 2006).
Mansjoer, A. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid I. Jakarta:Media Aesculapius FKUI.
Mayes PA, Rodwel VW, Granner DK, Martin DW. (1983). Harner's Review of Biochemistry. Edisi 20. Jakarta : EGC.
Miles, PS. (1996). Contracption. Bsteric and Gyecology. New York : Springer-Verlag
Ojeda, L. (1992). Menopause Without Medicine. 2th Edition., Alabama: Hunter House Inc. Hal 12-28.
Paat, G. (1994). Seks Menjelang Usia Lanjut Perubahan - Perubahan dan  Upaya Memperlambat Prosesnya. Majalah Kedokteran Indonesia. Vol 14. No.9. Hal : 552-7.
Pharmaceutical Industri. (2006). Depo Geston Suspensi Steril. Jakarta : PT. Triyasa Nagamas Farma.
Pritchard, J. (1991). Obstetri Williatns. Edisi 17. Surabaya: Airlangga University Press.
Siburian, P. (2006). Keluhan Rasa Panas pada Wanita Menopause. Waspada Online. Jakarta.
Suargana, T. (1997). Gambaran Klinis dan Penatalaksanaan Translokasi. Majalah Kedokteran Indonesia. Vol 47. No.5. Jakarta. ha1:217-25.
Suriritah. (2005). Beberapa Metode Kontrasepsi atau KB. Bagian 1.
Syaif A, Setiawan A, Muchtar HA, Bahry B, Suharto HB, Tirza D, Suyatna FD, dkk. (2003). Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : Gaya Baru.
Wikipedia. (2006). Depo Provera. www.en.wikipedia.org/wiki/depoprovera.com. (10 September 2006).
Wikipedia. (2006). Intrauterine Device. www.en.wikipedia.org.wikipedia/intra/uterinedevice.com. (10 September 2006).
Yudomustopo, B. (1989). Pemeriksaan Ginekologis Menjelang Menopause. Simposium Problema Wanita Menghadapi Menopause. Rumah Sakit Pertamina, Jakarta.

Untuk mendapatkan file lengkap hubungi HP. 085 725 363 887



PS 008 : HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS II SMU LAB SCHOOL JAKARTA TIMUR


 ABSTRAK

  Selama ini banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi belajar yang tinggi diperlukan Kecerdasan Intelektual (IQ) yang juga tinggi. Namun, menurut hasil penelitian terbaru dibidang psikologi membuktikan bahwa IQ bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang, tetapi ada banyak faktor lain yang mempengaruhi salah satunya adalah kecerdasan emosional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peranan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar pada siswa kelas II SMU.
            Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain. Sedangkan prestasi belajar adalah hasil belajar dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang akademik yang diwujudkan berupa angka-angka dalam rapor. Bila siswa memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, maka akan meningkatkan prestasi belajar. Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU dan Hipotesis nihil (Ho) adalah tidak ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU.
            Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional sedangkan prestasi belajar sebagai variable terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SMU Lab School Jakarta Timur yang seluruhnya berjumlah 240 orang. Sampel penelitian adalah 148 siswa, menggunakan metode proporsional random sampling. Dalam pengumpulan data digunalan metode skala untuk kecerdasan emosional berdasarkan teori Daniel Goleman yang terdiri dari mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain; dan untuk mengukur prestasi belajar siswa digunakan metode pemeriksaan dokumen dengan melihat nilai rapor semester I.
            Nilai korelasi yang diperoleh pada analisis validitas instrumen dengan rumus korelasi Product Moment dari Pearson berkisar antara 0,320 - 0,720 dan p berkisar antara 0,000 - 0,008. Berdasarkan pada taraf signifikan 0,05 diperoleh 85 item valid dan 15 item gugur dari 100 item yang ada pada skala kecerdasan emosional. Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh 0,9538 dihitung dengan rumus Alpha Cronbach.
            Hasil analisis data penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,248 dengan p 0,002 (<0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU Lab School Jakarta Timur.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Mudzakir. (1997). Psikologi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.
Goleman, Daniel. (2000). Emitional Intelligence (terjemahan). Jakata : PT Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, Daniel. (2000). Working With Emotional Intelligence (terjemahan). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Gottman, John. (2001). Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional (terjemahan). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Irwanto.  (1997). Psikologi Umum. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Mila Ratnawati. (1996). Hubungan antara Persepsi Anak terhadap Suasana Keluarga, Citra Diri, dan Motif Berprestasi dengan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas V SD Ta’Miriyah Surabaya. Jurnal Anima Vol XI No. 42.
Moch, Nazir. (1988). Metodologi Penelitian.Cetakan 3. Jakarta :Ghalia Indonesia.
Morgan, Clifford T, King, R.A Weizz, JR, Schopler. J, 1986. Introduction of Psychology, (7th ed), Singapore : Mc Graw Hil Book Company
Muhibbin, Syah. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Nana, Sudjana. (2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Cetakan ketujuh. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Ratna Wilis, D. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta : Penerbit Erlannga.
Saphiro, Lawrence E. (1998). Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak. Jakarta : Gramedia.
Sarlito Wirawan. (1997). Psikologi Remaja. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Sia, Tjundjing. (2001). Hubungan Antara IQ, EQ, dan QA dengan Prestasi Studi Pada Siswa SMU. Jurnal Anima Vol.17 no.1
Sri, Lanawati. (1999). Hubungan Antara Emotional Intelligence dan Intelektual Quetion dengan Prestasi Belajar Siswa SMU.Tesis Master  : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Sumadi, Suryabrata. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada .
Sumadi, Suryabrata. 1998. Metodologi Penelitian. Cetakan sebelas. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Saifuddin, Azwar. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Balajar Offset.
Saifuddin Azwar. (1998). Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukutan Prestasi balajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
Suharsono. (2002). Melejitkan IQ, IE, dan IS. Depok : Inisiasi Press.
Sutrisno Hadi. (2000). Statistik 2. Yogyakarta : Andi Offset.
Syaiful Bakrie D. (1994). Prestasi belajar dan kompetensi guru. Surabaya : Usaha Nasional.
Winkel, WS (1997). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.

Untuk mendapatkan file lengkap silahkan hubungi/sms ke  HP. 0856 0196 7147