HP. 0856-0196-7147

PENCARIAN

Jumat, 14 September 2012

PTK SD 142 = Pd 038 : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KELOMPOK DI KELAS AWAL PADA SD NEGERI xxx TAHUN PELAJARAN 2004/2005


ABSTRAK

xxxxxxxxxxxx PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KELOMPOK DI KELAS AWAL PADA SD NEGERI xxx TAHUN PELAJARAN 2004/2005. Skripsi , Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei 2005.
Tujuan penelitian ini adlaah untuk (1) Untuk mengetahui bagaimanakah prosedur persiapan penerapan strategi belajar kelompok dalam pembelajaran IPA pada siswa di kelas awal, (2) Untuk mengetahui bagaimanakah langkah – langkah pelaksanaan penerapan strategi belajar kelompok dalam pembelajaran IPS pada siswa usia dini, (3) Untuk mengetahui apakah penerapan strategi belajar kelompok dapat meningkatkan perolehan perluasan aktivitas dalam pembelajaran IPS.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan strategi tindakan berupa perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 5 Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 5 Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus tahun pelajaran 2004/2005.
Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus dengan masing – masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tehnik analisis data dilakukan dengan cara : (1) Melakukan identifikasi masalah, (2) Melakukan analisis masalah dan perumusan maslaah, (3) Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan, (4) Analisis Kelaikan Solusi.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut : Kemampuan dalam penyelesaian soal IPS dengan pokok Bahasan Kebutuhan Hidup dan Cara Memenuhinya siswa kelas III SD Negeri 5 Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2004/2005 dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan strategi belajar kelompok dengan skor rata – rata 71,54.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang penulis ajukan yaitu “ Dengan menggunakan strategi belajar kelompok dalam pembelajaran IPS, maka prestasi belajar dapat meningkatkan “ dapat diterima kebenarannya
DAFTAR PUSTAKA
Anton Sukarno. 1994. Eftkfivifas Sistem Pengajaran Pelayanan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Surakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta.
____________1997. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar mengajar. Jakarta : Depdikbud.
John D. Latuheru. 1988. ,Media Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud,
Kasihani Kasbolah. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : Universitas Negeri Malang
Nana Sudjana. 1989. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru.
___________2002. Dusan-Dusan Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo.
Neohi Nasution. 1992. Didaktik dan Asas – asas Mengajar Bandung : Jemars
____________1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka. Oemar
Hamalik. 1980. Metodologi Pengajar Ilmu Pendidikan. Bandung.
Poerwodarminto, 1986. Kamus Umum Berbahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka.
Slameto. 1995. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit. Jakarta : Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineke Cipta.
Suhernian Erman dan Udin S. Winataputra. 1993. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta : Depdikbud Universitas Terbuka.,
Sunardi. 1997. Mengenal Siswa Berkesulitan Belajar. Surakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan UNS.
Sutratinah Tirtonegoro. 1988. Anak Supernormal dan Program Pendidikan. Jakarta : PT. Bina Aksara.
Winarno Surakhmad. 1986. Pengantur Interaksi Belajar Mengajar. Bandung Tarsito.
Winkel W.S. 1984, Psikologi Pendidikan dun Evaluasi Belajar. Jakarta Gramedia.


Untuk mendapatkan file lengkap hubungi HP. 0856 0196 7147





PTK SD 141 = Pd 028 : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA BUSUR DERAJAT, PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI xxx TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005



ABSTRAK
xxxxxxxxxxx. “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA BUSUR DERAJAT, PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI xxx TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005”. Skripsi, Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2005.
Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui bahwa penggunaan alat peraga dapat meningkatkan pembelajaran Matematika siswa kelas IV di SDN 2 Kedungsari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. (2) Mengetahui bahwa penggunaan alat peraga dapat meningkatkan prestasi siswa kelas IV di SDN 2 Kedungsari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.(3) Mengetahui adanya hambatan yang ditemui dalam meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa kelas IV SDN 2 Kedungsari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan strategi tindakan berupa perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilakukan di SD 2 Kedungsari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan terikat. Variabel bebas “Alat Peraga Busur Derajad” sedangkan variabel terikat “Prestasi Belajar Matematika”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Kedungsari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus tahun pelajaran 2004/2005 sejumlah 11 siswa. Sampel diambil dengan teknik sampling jenuh (sensus) sejumlah 11 siswa.
Penelitian dilakukan dengan dua siklus dengan menggunakan metode berkelanjutan. Teknik analisis data dilakukan dengan cara (1) melakukan identifikasi masalah, (2) melakukan analisis masalah dan perumusan masalah, (3) formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan, dan (4) analisis kelaikan solusi.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan 2 siklus, temyata hipotesis tersebut dapat diterima, artinya bahwa ternyata alat peraga Busur Derajad dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa kelas IV SD 2 Kedungsari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus tahun pelajaran 2004 / 2005. Hal ini terbukti mayoritas siswa telah menggunakan alat peraga Busur Derajad dalam pembelajaran mengukur.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan hal-hal sebagai berikut (1) Sekolah hendaknya meningkatkan pengadaan berbagai alat-alat peraga Matematika baik droping maupun swadaya sekolah. Sehingga bisa lebih menunjang dalam penanaman konsep-konsep dalam pembelajaran Matematika lebih nyata sekaligus aktivitas siswa lebih meningkat dan memberdayakan alat peraga Busur Derajad; (2) Guru hendaknya mempersiapkan secara cermat langkah-langkah pembelajaran Matematika dengan menggunakan alat peraga Busur Derajad apabila mengajarkan pokok bahasan mengukur besarnya sudut dalam suatu bidang. Hal ini, dikarenakan sangat mempengaruhi proses pembelajaran Matematika agar lebih efektif dan efisien; (3) Siswa hendaknya benar-benar memahami penggunaan alat peraga Busur Derajad dalam pembelajaran Matematika sehingga mampu menggukur besarnya sudut pada suatu bidang yang akan diukur.
DAFTAR PUSTAKA
 Amir Hamzah Sulaiman. 1991. Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta : Djambatan.
Arief S. Sadiman. 2003. Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali Press.
Anton Sukarno. 1994. Efektititas Sistem Pengajaran Pelayanan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Surakarta. Tiga Serangkai.
Aswan Zaim. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Semarang. Gramedia.
Bukhori, M. 1991. Pengantar Psikologi Pendidikan, Bandung : Jenmars
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP,) Kelas IV, V; dan VI. Jakarta : Dikmenum
__________________ 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balaipustaka.
___________________ . 1995. Petunjuk Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar. Jakarta.
_____________________ . 1994. Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun . Jakarta : Duta Nusindo Jakarta.
Depdinas. 2003. Petunjuk Peningkatan Mutu dan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Jakarta : Dikmenun
Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Djoko Museno. 2000. Mari Berhitung. Jakarta : Dinas Pendidikan Nasional.
Diwandono. 1996. Penilaian Pendidikan. Jakarta. Unversitas Terbuka. Dirjen
Dikdasmen. 1997. Matematika Dasar. Jakarta : Balaipustaka.
Endang Retno. W. 2002. Metode Penelitian Kelas. Semarang : Unnes.
Herman Hudojo 1998. Interaksi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Angkasa.
Hudojo. 1998. Belajar Mengajar Matematika, Bandung : CV. Angkasa.
Karso. 2003. Kapita Selekta Pembelajaran Matematika. Jakarta : Universitas Terbuka
Kasbolah. 1999. Metdodik Dedaktik. Jakarta. Rineka Cipta.
Moeliono. 2000. Didaktik / Metode Umum. Jakarta : Rineka Cipta.
Milles and Huberman. 2000. Analisis Data Kualitatif. Jakarta. Percetakan Muhammadiyah.
Moleong. L.J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya. Moleong .L.J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitat f. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Muhibbin Syah. 1995. Desain Instruksional. Solo : Yudistira.
Muhammad All. 1987. Prosedur Penelitian Kualitatif. Jakarta : Balaipustaka.
Muchtar. 2004. Matematika Jilid II. Jakarta : Universitas Terbuka.
Nana Sudjana. 2001. Cara Belajar Siswa Aktij dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Depdikbud.
Nasution. 1997. Asas-asas Kurikulum. Bandung : Jemmars.
Ngadino Y, 2003. Media Pembelajaran. Surakarta.
Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Nursid Sumaadmadja. 2003. Konsep Dasar Matematika. Jakarta : Universitas Terbuka.
Oemar Hamalik. 1980. Metodologi Pengajaran Ilmu Pendidikan. Bandung.
Ruseffendie. 1993. Matematika 3. Jakarta : Universitas Terbuka.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiyono, 1990. Prosedur Penelitian kualitatif: Bandung : Eksakta
Sumantri. 2001. Matematika Dasar I. Jakarta : Universitas Terbuka.
Sumantri dan Permana. 200 I. Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelejaran Matematika pada Tingkat Sekolah Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.
Sunardi, 1997. Mengenal Siswa Berkesulitan Belajar. Surakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. UNS.
Sutartinah Tirtonegoro. 1999. Anak Supernormal dan Program pendidikan. Jakarta ; PT Bina Aksara.
Suyitno. 2001. Pembelajaran Matematika. Bandung, Erlangga.
______________. 2000. Petunjuk Teknis Matematika. Bandung. Erlangga.
Wahyudin. 2003. Ensiklopedi Matematika untuk SLTP. Jakarta. CV. Tarity Samudra Berlian.
Winkel W.S. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta. Gramedia.



Untuk mendapatkan file lengkap hubungi HP. 0856 0196 7147




Rabu, 12 September 2012

PTK SMP 059 : Upaya Meningkatkan Penguasaan Konsep Materi Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Metode Bermain Peran dan Diskusi Pada Siswa Kelas IX-B SMP Negeri 3 Ngunut, Kabupaten Tulungagung



  ABSTRAK
xxxxxxxxxxxx,  “Upaya Meningkatkan Penguasaan Konsep Materi Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Metode Bermain Peran dan Diskusi Pada Siswa Kelas IX-B SMP Negeri 3 Ngunut, Kabupaten Tulungagung”.
Kata Kunci :  Metode Bermain Peran dan Diskusi, Penguasaan Konsep, dan Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat menghasilkan manusia Indonesia seutuhnya, sehingga menumbuhkan dan  memiliki mental yang baik untuk dapat melaksanakan kegiatan pembangunan.
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan penguasaan konsep Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IX-B SMP Negeri 3 Ngunut Kabupaten Tulungagung dengan menggunakan metode Bermain peran dan diskusi.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP negeri 3 Ngunut Kabupaten Tulungagung pada siswa kelas IX-B pada semester ganjil tahun pelajaran 2005/2006.  Jumlah siswa ada 35 orang.
Hasil evaluasi menunjukkan terdapat kenaikkan yang tuntas belajar dari 23 siswa (65,71%) pada pra tindakan menjadi 27 siswa (77,14  %) pada siklus I, dan menjadi 30 siswa (85,71%) pada siklus II.  Sedangkan yang belum tuntas belajar mengalami penurunan dari 12 siswa (34,29 %) pada pra tindakan menjadi 8 siswa (22,86 %) pada siklus I, dan menjadi 5 siswa (14,29 %) pada siklus II.
Hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa “jika metode bermain peran dan diskusi digunakan, maka penguasaan konsep pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IX-B SMPN 3 Ngunut, Kabupaten Tulungagung akan meningkat”, dapat diterima.
Penelitian ini juga memberikan rekomendasi kepada para guru agar semakin aktif dan kreatif dalam memilih metode dalam kegiatan belajar mengajar agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kepada Kepala Sekolah hendaknya dapat mengambil kebijakan tentang perlunya melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi setiap guru, agar motivasi belajar siswa juga semakin meningkat. Selain itu kepada Kepala Sekolah hendaknya dapat mengusahakan agar ketersediaan sarana bagi para guru dalam melaksanakan PTK terus ditingkatkan.
DAFTAR  RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi.  2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Pendidikan Kewarganegaraan, Buku 2. Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.
Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/1999, Tentang GBHN. Surabaya: Penabur Ilmu.
Miarsa, Yusufhadi. 1995. Peningkatan Mutu Pendidikan, Jurnal Teknologi Pembelajaran. Malang: IPTPI.
Mulyasa, E.. 2005. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Nazir, Moh.  1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Oemar Hamalik. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Saiful Rachman, Yoto, Syarif Suhartadi, Suparti. 2006. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah. Surabaya: SIC Bekerjasama Dengan Dinas P dan K Provinsi Jawa Timur.
Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Jakarta: Bumi Aksara.
Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional.



Untuk Mendapatkan file lengkap silahkan hubungi/ sms ke HP. 0856 0196 7147


Selasa, 11 September 2012

PTK SMP 060 : USAHA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL BENTUK DAN POLA PERMUKAAN BUMI DARI INTERPRETASI PETA DENGAN MENGGUNAKAN MULTI MEDIA



BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang Masalah
          Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sukmadinata (2005) menyebutkan bahwa sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar. Berdasarkan penjelasan ini, terlihat bahwa belajar merupakan hal yang tidak dapat diabaikan bagi manusia, khususnya dalam dunia pendidikan, karena belajar berkaitan dengan proses perkembangan individu. Dengan demikian, maka hasil belajar akan memiliki kaitan yang erat dengan perilaku individu dimasa datang. Witherington (1952: 21)  menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan, sedangkan Crow dan Crow (1958: 32) menjelaksan bahwa  belajar adalah proses diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru. Berdasarkan konsep tersebut, terlihat bahwa belajar meruapakan suatu proses (Sanjaya, 2008: 2). Dalam suatu proses akan terdapat hal-hal yang dapat mendukung atau menghambat berhasilnya hasil dari proses tersebut.
Guna mendukung tercapainya tujuan belajar yang optimal dalam proses pembelajaran, maka tentunya sangat penting memperhatikan faktor-faktor yang mendukung terciptanya hasil belajar yang optimal. Fernandez (2009: 2) menjelaskan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang datang dari luar diri siswa (eksternal), yang salah satu adanya penyelenggaraan proses pembelajaran yang dilaksanakan sekolah. Terkait dengan bagaimana penyelenggaraan proses pembelajaran ini, media pembelajaran menjadi salah satu unsur penting didalamnya. Media pembeajaran merupakan salah satu komponen yang peru diperhatikan untuk mendukung tercapainya komunikasi dan transformasi informasi yang efektif dari pendidik kepada siswa. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar (Santyasa, 2007). Ha ini juga sesuai dengan penjeasan dari Criticos (1996) yang mengemukakan bahwa media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai sarana pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.
Salah satu media pembelajaran berteknologi tinggi yang saat ini berpeluang baik untuk dikembangkan adalah multimedia. Pengertian multimedia secara bahasa dapat dipahami sebagai intregasi berbagai media. Penjelsan ini dimaksudkan sebagai pemnafaatan media yang mengintegrasikan unsur suara (audio) dan gambar (visual), yang pada umumnya menghunakan komputer. Telkonologi mutakhir komputer memiliki kemampuan yang cukup baik sebagai multimedia ini.
Proses pembelajaran untuk bidang IPS untuk kelas IX D di SMP Negeri 27 Surakarta selama ini belum banyak memanfaatkan media pembelajaran, khususnya multi media. Pembelajaran lebih bersifat ceramah semata, dengan memanfaatkan media-media yang masih sangat terbatasa seperti gambar peta dua dimensi, sedangkan tuntutan kebutuhan yang sebenarnya sudah cukup tinggi. Terkait dengan proses pembelajaran untuk materi “Mengenal Bentuk Dan Pola Permukaan Bumi Dari Interpretasi Peta”, sebenarnya telah banyak membutuhkan gambar visual yang mempu menunjukkan proses-proses alam dalam kerak bumi, serta membutuhkan profil tiga dimensi yang mampu menampakkan penampang permukaan bumi secara melintang (profil wilayah), yang dapat di desain dari peta topografi dengan menggunakan garis-garis kontur yang menghubungkan letak-letak yang memiliki ketinggian sama. Dengan multi media, maka penampang melintang permukaan bumi yang disajikan dalam profil ini akan mampu menunjukkan kenampakan yang lebih menyerupai dengan kenampakan asli serta mampu memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan peta topografi.
Hasil belajar untuk bidang IPS untuk kelas IX D di SMP Negeri 27 Surakarta untuk materi “Mengenal Bentuk Dan Pola Permukaan Bumi Dari Interpretasi Peta”  selama ini masih belum cukup baik, ditinjau dari kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditetapkan guru dan berdasarkan nilai rata-rata kelas. Standar ketuntuntasan belajar yang ditetapkan guru adalah 80%, sedangkan yang tercapai baru 61,8% dari 32 siswa. Nilai data-dara kelas adalah 6,3. Kondisi ini menunjukkan adanya kebutuha untuk mengoptimalkan proses pembelajaran yang dapat ditempuh dengan penggunaan multimedia guna meningkatkan hasilbelajar siswa.
Berdasarkan atas uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Usaha Peningkatan Hasil Belajar Mengenal Bentuk Dan Pola Permukaan Bumi Dari Interpretasi Peta Dengan Menggunakan Multi Media
B.         Rumusan Masalah                                                                                           
Berdasarkan atas uraian dalam latar belakang masalah tersebut, dibuat  rumusan masalah sebagai berikut:
1.          Bagaimana langkah-langkah penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran       Mengenal Bentuk Permukaan Bumi dari Interpretasi Peta” pada siswa kelas IX D, SMP Negeri 27 Surakarta tahuh pekajaran 2008/2009?
2.          Bagaimana peningkatan hasil belajar materi  “Mengenal Bentuk Permukaan Bumi dari Interpretasi Peta” setelah penggunaan multimedia pada siswa kelas IX D, SMP Negeri 27 Surakarta tahuh pekajaran 2008/2009?
  
C.         Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk
mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1.        Deskripsi langkah-langkah penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran       Mengenal Bentuk Permukaan Bumi dari Interpretasi Peta” pada siswa kelas IX D, SMP Negeri 27 Surakarta tahuh pekajaran 2008/2009.
2.        Peningkatan hasil belajar materi  “Mengenal Bentuk Permukaan Bumi dari Interpretasi Peta” setelah penggunaan multimedia pada siswa kelas IX D, SMP Negeri 27 Surakarta tahuh pekajaran 2008/2009.
D.        Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat dalam berbagai aspek senagai berikut:
1.      Aspek teoretis: hasil penelitian diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan tentang pelaksanaan TIK melalui penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran IPS
2.      Aspek Praktis: hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa bidang IPS.



DAFTAR PUSTAKA
Arief S .Sadiman. 1986. Media Pendidikan,  Jakarta: Rajawali
Ari Asnaldi. 2008. Teori-Teori Belajar Proses Perubahan. www.multiply.com
Criticos, C. 1996. Media selection. Plomp, T., & Ely, D. P. (Eds.): International Encyclopedia of Educational Technology, 2nd edition. New York: Elsevier Science, Inc.
Heru Subiyantoro. 2008. Hasil Belajar dan Pengukurannya. Jakarta: Rineka Cipta
Ibrahim, H., Sihkabuden, Suprijanta, & Kustiawan, U. 2001. Media pembelajaran: Bahan sajian program pendidikan akta mengajar. FIP. UM.
I Gusti Putu Suharta. 2001. Matematika Realistik. http://www.depdiknas.go.id
Ingridwati Kurnia. 2007. Perkembangan belajar Peserta DidKi. Jakarta: Dirjen Dikti Departeman Pendidikan Nasional.
I Wayan Santyasa. 2007. Media Pembelajaran. Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan. Pada tanggal 10 Januari 2007 . Bandung: Universitas Ganesha
Moedjiono. 1981. Media pendidikan III: Cara pembukaan media pendidikan. Jakarta: P3G. Depdikbud.
Muchtar A. Karim. 1997. Pendidikan Matematika 1. Malang: Depdikbub
Oemar Hamalik. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka martina
Slametto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sadiman, A.S. 1986. Media pendidikan: pengeratian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Cv. Rajawali.


 Untuk Mendapatkan file lengkap silahkan hubungi/ sms ke HP. 0856 0196 7147