BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Tugas seorang pendidik adalah mendidik, mengajar,
membimbing dan melatih siswanya agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik,
guru harus mempunyai berbagai kemampuan. Salah satu kemampuan yang harus
dikuasai adalah mengembangkan diri secara professional. Ini berarti guru tidak
hanya dituntut menguasai materi ajar atau menyajikan secara tepat, tetapi juga
mampu melatih, menilai kinerjanya juga mampu memperbaiki hasil pembelajaran
yang telah disajikan
Untuk meningkatkan penguasaan terhadap materi
pelajaran maka perlu melakukan perbaikan pembelajaran melalui penilaian
tindakan kelas (PTK). Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki pembelajaran. Maka
dapat dikatakan pembelajaran yang berhasil akan ditunjukkan oleh dikuasainya
materi pelajaran oleh para siswa di sekolah
Sebagai kondisi awal dapat disampaikan bahwa, dari
seluruh siswa kelas V yang berjumlah 15 orang siswa hanya 7 yang mencapai
penguasaan materi atau sebesar 46,6 % sebelum diadakan penelitian, dan 8 orang
siswa yang tidak berhasil atau 53,3 % pada mata pelajaran Matematika. Sedangkan
untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V yang jumlah siswanya 15 orang.
Tingkat penguasaan materi yang berhasil sebelum penelitian dilaksanakan sebanyak 9 orang siswa atau 60 % dan yang
belum menguasai sebanyak 6 orang siswa atau 40 % tingkat ekonomi ayang rendah
dan tingkat kemampuan daya piker siswa yang di bawah rata-rata melatar
belakangi dan mempengaruhi hasil belajar siswa di dalam kelas.
Dalam beberapa kali melakukan perbaikan pembelajaran
hanya 7 orang siswa dari 15 orang siswa kelas V yang mencapai tingkat
penguasaan materi sebesar 70 % ke atas. Hal tersebut terjadi pada mata
pelajaran Matematika (ekskta) dan Bahasa Indonesia (non eksakta) selama pembelajaran berlangsung
Pada saat pembelajaran berlangsung jarang sekali siswa
mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan terhadap pelajaran yang
disajikan guru. Siswa hanya pasif mendengarkan pelajaran guru dikarenakan
mereka tidak paham pada materi pelajaran sehingga tidak bias memberikan
tanggapan.
B.
Berdasarkan hal tersebut, kemudian
diidentifikasi kekurangan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Beberapa
masalah dari hasil identifikasi dapat disampaikan sebagai berikut :
a)
kurangnya keberanian siswa
untuk bertanya pada hal-hal yang belum dimengerti
b)
rendahnya penguasaan siswa
terhadap materi pembelajaran
c)
kurangnya perhatian siswa
ketika proses pembelajarn berlangsung
d)
metode yang digunakan kurang
bervariasi
e)
kurangnya minat guru untuk
menggunakan alat peraga yang telah tersedia.
Berdasarkan temuan yang didapati di dalam kelas,
penyebab rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Matematika dan Bahasa Indonesia adalah :
a)
penjelasan guru terlalu abstrak
b)
tidak menggunakan alat peraga
c)
metode yang digunakan kurang
menarik dan bervariasi
C.
Rumusan Masalah
Sebagai rumusan masalah dalam perbaikan ini adalah bagaimana
meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran?
D.
Tujuan Perbaikan Pembelajaran
Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga di kelas V di SD Negeri No. 184/V Parit Ponco
E.
Manfaat Penelitian
Penelitian mempunyai manfaat yang cukup besar bagi
penulis dan siswa serta pembelajaran itu sendiri maupun bagi sekolah diantara
manfaat tersebut adalah :
1.
Peneliti
a)
Untuk memperbaiki pembelajaran
yang dikelolanya, karena sasaran akhir adalah perbaikan pembelajaran
b)
Meningkatkan profesionalisme
dalam melaksanakan proses pembelajaran
c)
Mampu mendapatkan kesempatan
untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
2.
Untuk Siswa
a)
Dengan adanya kemampuan guru
untuk melakukan penelitian akan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.
Dengan demikian adanya hubungan timbale balik antara pembelajaran dan perbaikan
hasil belajar dari siswa
b)
Siswa akan mendapat perhatian
khusus dari guru sehingga sikap kritis dapat menjadi modal bagi siswa untuk
selalu menyikapi kinerjanya dengan harapan siswa dapat berperan aktif dalam
belajar
c)
Dengan adanya penelitian,
kesalahan dalam proses pembelajaran akan cepat dianalisa dan diperbaiki ,
sehingga hasil belajar siswa mampu diharapkan akan meningkat
3.
Instansi/Sekolah
Sekolah yang para gurunya terampil melakukan
penelitian tentu akan memetik manfaat, diantaranya : sebagimana yang
diargumentasikan oleh Hergresver (dalam Hopkins ,
1993) dimana Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri guru,
maka telah berhasil pula sekolah tersebut dalam meningkatkan kualitas
pendidikan untuk siswanya.
Selain itu juga sekolah yang para gurunya mampu
membuat perubahan/perbaikan, maka sekolah tersebut mempunyai kesempatan yang
besar untuk berkembang pesat. Berbagai perbaikan akan dapat diwujudkan seperti
penanggulangan berbagai kesulitan mengajar yang dialami guru. Disamping itu
pendekatan penelitian yang dilakukan di dalam kelas dapat dilaksanakan dalam
pengolahan kegiatan sekolah
DAFTAR
PUSTAKA
Wiranataputra, S U (2003). Strategi Mengajar. Hal
2.3. Jakarta
Universitas Terbuka. 2003
Wiranataputra, S U (2007). Teori Belajar dan
Pembelajaran. Hal 1.8. Jakarta
Universitas Terbuka. 2007
Munsetyo. G. (2007). Pembelajaran Matematika SD. Hal
6.4. Jakarta :
Universitas Terbuka. 2007
Karim, A. M. (2004). Pendidikan Matematika II. Hal.
4.19. Jakarta :
Universitas Terbuka. 2004
Wiranataputra, S U (2007). Teori Belajar dan
Pembelajaran. Hal 3.13. Jakarta
Universitas Terbuka. 2007
Wahyudin. D 92006). Pengantar Pendidikan. Jakrta :
Universitas Terbuka. 2006
Kurikulum 2004. Standar Kompetensi
Buku-buku referensi di atas dapat dibeli di TOKO BUKU RAHMA (KLIK)
Untuk mendapatkan file lengkap silahkan hubungi/ sms ke HP. 0856 0196 7147